Mohon tunggu...
Nadya Kendal
Nadya Kendal Mohon Tunggu... -

saya hanyalah seseorang yang ingin belajar hidup dari pengalaman, so saya tidak ingin berputus asa dalam meraih mimpi saya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hampa: Puisi Galau

13 November 2012   05:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:30 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi galau persembahan dari sobat kompasiana, ekspresi dari kegalauan sang pencipta disaat kehampaan merangkul menemani episode cinta yang mati saat-saat indah bersama pujaan hati. Ketika puisi cinta sudah tak berbekas dan tak mampu mengisi lembar-lembar isi hati yang terkoyak, kini berganti catatan puisi galau menggoreskan tinta hitam menilisik mengisi rongga-rongga hati yang sudah terluka.


Hampa


Hampa kini ku menatap

Rasa enggan pun kini mulai hinggap

Yang ada dalam benak diri selalu teringat

Sandiwara besar yang kau buat


Kau perankan sebuah kebohongan

Tuk perankan cinta yang penuh dusta

Yang telah membuatku terluka

Membuatku tak berdaya


Dan membuatku ingin mengakhiri hidup saja

Perih ini menggerogoti relung hati

Hingga buatku seakan mati suri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun