Mohon tunggu...
Nadya Agus Salim
Nadya Agus Salim Mohon Tunggu... Guru - Seorang Penulis yang juga berprofesi sebagai pendidik

Nadya. terkenal dengan nama Pena Nadya Agus Salim ,. Ibu dua orang anak ini adalah seorang guru SMK yang memiliki hobby menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ibarat Air di Daun Keladi

16 Agustus 2021   13:58 Diperbarui: 16 Agustus 2021   14:01 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maaf pak, ini anak saya, akan bapak bawa kemana anak saya?" tanya Pak Hamid.

Lelaki tersebut, mengamati wajah Pak Hamid. Tanpa ragu, ia memerintahkan orang-orang yang bersamanya, untuk mengeroyok Pak Hamid. Jumlah mereka empat orang. Berbadan besar dan kekar. 

Untung Pak Hamid, adalah guru bela diri di kampungnya. Menghadapi mereka, tidaklah susah baginya. Ayu yang menyaksikan perkelahian itu, dengan cepat meraih Angel dari tangan lelaki tua tersebut. Ayu juga memiliki ilmu bela diri. Sehingga tak sulit baginya melawan, seorang lelaki tua. Setelah berhasil melumpuhkan lelaki tersebut. Ayu segera membawa Angel ke tempat yang aman.

Singkat cerita, Pak Hamid berhasil melumpuhkan ke empat lelaki tersebut. Mereka tampak kepayahan. Pak Hamid segera menghubungi seorang temannya yang anggota kepolisian. Ia menceritakan, apa yang terjadi padanya. Tak lama terdengar bunyi sirine. Muncul beberapa anggota kepolisian. Mereka segera membawa rombongan lelaki yang akan membawa Angel. Anggota kepolisian lainnya, segera menghentikan acara ulang tahun di diskotik tersebut. Apalagi mereka mendengar, banyak anak di bawah umur yang mengikuti pesta.

Setelah diselidiki, ternyata. Lelaki paruh baya yang membawa Angel, terlibat dalam kasus prostitusi online. Teman mereka yang berulang tahun. Ternyata termasuk dalam salah satu mucikari. Ia termasuk dalam DPO (daftar pencarian orang) prostitusi online. Angel dan teman-temannya termasuk dalam target mereka. Bukan karena Angel dan teman-temannya kekurangan uang. 

Tetapi, karena kecantikan dan kepopuleran mereka. Banyak lelaki yang menginginkan mereka. Angel dan temannya yang lain. Walau sering ke diskotik. Mereka tetaplah anak-anak yang polos. Kehidupan malam yang berbahaya, tak pernah ada dalam pikiran mereka. Beruntung mereka memiliki sahabat seperti Ayu.

Betapa terkejutnya, ke empat orang tua dari sahabat Ayu. Mereka tak menyangka. Uang dan kemewahan yang mereka berikan. Tak dapat membeli kasih sayang dan perhatian pada anak-anak mereka. 

Beruntung anak-anak mereka, belum terlalu jauh melangkah. Mereka sangat berterima kasih kepada Pak Hamid dan Ayu. Merekapun berjanji akan selalu memperhatikan anak-anak mereka. Pihak sekolah yang mengetahui, kejadian tersebut dari berita yang terbit di media massa. Memberi hukuman skorsing selama seminggu untuk mereka.

Sejak saat itu. Ke empat sahabat Ayu, berubah. Mereka sadar, apa yang selama ini ditakutkan Ayu terbukti. Dunia malam dan diskotik, bukanlah tempat yang baik untuk mereka. Pengalaman yang mereka dapatkan, menjadi pelajaran bagi mereka. Kini mereka juga mendapatkan perhatian dan kasih sayang penuh dari orang tua mereka.

"Berteman dengan orang baik, maka akan baiklah kita. Begitu juga sebaliknya."

"Carilah teman yang membawa kita dalam kebaikan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun