Junai tiba di rumah dengan lima kantung daging dan lima liter beras. 'Alhamdulillah pikirnya untuk hari ini anak-anaknya tak kelaparan.'
"Umak segeralah masak daging ini! malam nanti kita akan makan enak," serunya.
Bergegas umak memasak nasi dan rendang untuk makan malam mereka. Walau telat, akhirnya anak-anaknya dapat merasakan makan rendang seperti yang mereka inginkan.
Bagi Junai sekeluarga, daging qurban dapat mengobati rasa rindu anak-anaknya. Rendang gurih yang dinanti hanya dapat mereka rasakan di saat Idul Adha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H