Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sejarah Pendaratan di Bulan oleh NASA

18 Oktober 2024   09:18 Diperbarui: 18 Oktober 2024   09:27 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Pendaratan di bulan, sumber: Pixabay)

Pendaratan Bulan Berikutnya: Apollo 12 hingga Apollo 17

Keberhasilan Apollo 11 diikuti oleh beberapa misi bulan lainnya, yang masing-masing dibangun berdasarkan penemuan ilmiah dan kemajuan teknis pendahulunya. Apollo 12, yang diluncurkan pada November 1969, berhasil mendarat di wilayah Ocean of Storms dan melakukan eksperimen ilmiah yang ekstensif.

Namun, Apollo 13 menghadapi keadaan darurat kritis saat penerbangan ketika sebuah tabung oksigen meledak dalam perjalanan menuju bulan. Astronot Jim Lovell, Fred Haise, dan Jack Swigert bekerja sama dengan pusat kendali misi di Houston untuk kembali ke Bumi dengan selamat, menjadikan kepulangan mereka yang sukses sebagai bukti kecerdikan dan ketahanan para insinyur NASA.

Apollo 14 hingga Apollo 17 terus menjelajahi berbagai lokasi bulan, membawa pulang sampel berharga dan data ilmiah. Apollo 15 dan 16 memperkenalkan Lunar Roving Vehicle (LRV), unit eksplorasi bergerak yang memungkinkan astronot menempuh jarak lebih jauh dan melakukan survei geologi yang lebih terperinci.

Apollo 17, mendarat berawak terakhir di bulan, berlangsung pada bulan Desember 1972. Komandan Eugene Cernan dan Harrison Schmitt, seorang geolog, menghabiskan lebih dari tiga hari di bulan, melakukan eksperimen dan mengumpulkan sampel, termasuk beberapa batuan bulan tertua yang diketahui. Ketika Cernan melangkah keluar dari bulan, ia meninggalkan jejak kaki yang tetap tidak terganggu hingga hari ini, dan menyatakan bahwa umat manusia akan kembali suatu hari nanti.

Warisan Apollo

Program Apollo berakhir setelah Apollo 17, tetapi warisannya tetap hidup. Program ini memberikan wawasan yang tak tertandingi tentang komposisi, geologi, dan lingkungan bulan. Program ini juga membuka jalan bagi pengembangan teknologi baru yang sejak saat itu menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, seperti kemajuan dalam komputasi, telekomunikasi, dan ilmu material.

Meskipun tidak ada manusia yang menginjakkan kaki di bulan sejak 1972, program Artemis NASA bertujuan untuk mengembalikan astronot ke permukaan bulan pada tahun 2020-an, dengan fokus pada pembentukan keberadaan yang berkelanjutan di bulan dan persiapan untuk misi masa depan ke Mars.

Pendaratan di bulan tetap menjadi pencapaian yang menentukan di abad ke-20, yang menunjukkan keinginan manusia untuk menjelajahi hal yang tidak diketahui dan mendorong batas-batas dari apa yang mungkin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun