Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Domestikasi Hewan di Era Manusia Primitif: Sebuah Pergeseran Paradigma

14 September 2024   03:43 Diperbarui: 14 September 2024   03:48 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Manusia Primitif, Sumber: iStock)

Domestikasi hewan di era manusia primitif: Sebuah pergeseran paradigma

Domestikasi hewan, sebuah proses yang mengubah sejarah manusia, dimulai pada era manusia primitif. Pergeseran paradigma ini, yang menandai transisi dari kehidupan nomaden ke kehidupan menetap, membawa serangkaian konsekuensi yang berdampak pada kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya komunitas manusia pertama.

Langkah pertama menuju domestikasi:

Domestikasi hewan bukanlah proses yang tiba-tiba, melainkan perubahan bertahap yang berkembang selama ribuan tahun. Hal ini diyakini dimulai dengan mengamati dan berinteraksi dengan hewan liar. Manusia purba, pemburu-pengumpul, menyadari bahwa hewan tertentu, seperti serigala, dapat berguna untuk berburu. Seiring berjalannya waktu, hubungan antara manusia dan hewan menjadi lebih dekat, dan reproduksi serta perilaku mereka mulai terkendali.

Manfaat domestikasi:

Domestikasi hewan membawa sejumlah manfaat bagi manusia purba:

- Sumber makanan: Hewan peliharaan menyediakan daging, susu, telur, dan produk makanan lainnya, sehingga menghasilkan pola makan yang lebih bervariasi dan lebih aman.

- Tenaga kerja: Hewan peliharaan, seperti lembu dan kuda, digunakan untuk transportasi, pertanian, dan konstruksi, sehingga memudahkan pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.

- Perlindungan: Anjing, yang di domestikasi dari serigala, menjadi teman berburu dan penjaga komunitas, memberikan keamanan dan perlindungan.

- Bahan mentah: Hewan peliharaan juga menghasilkan kulit, wol, tulang, dan bahan lain yang digunakan untuk membuat perkakas, pakaian, dan benda lainnya.

Akibat domestikasi:

Domestikasi hewan juga mempunyai konsekuensi penting bagi komunitas manusia:

- Gaya hidup menetap: Domestikasi hewan, seiring dengan perkembangan pertanian, berkontribusi pada transisi dari kehidupan nomaden ke kehidupan yang lebih menetap. Masyarakat menetap di tempat tertentu untuk merawat hewan dan tanamannya.

- Pembangunan pertanian: Domestikasi hewan, khususnya lembu, memfasilitasi pembangunan pertanian. Hewan digunakan untuk membajak tanah, mengangkut hasil panen, dan menyediakan pupuk kandang sebagai pupuk.

- Pembentukan desa dan kota: Gaya hidup menetap dan perkembangan pertanian memungkinkan terbentuknya desa dan kota, yang pada gilirannya menyebabkan organisasi sosial yang lebih kompleks dan munculnya bentuk pemerintahan baru.

- Spesialisasi pekerjaan: Domestikasi hewan dan pengembangan pertanian memungkinkan adanya spesialisasi pekerjaan. Beberapa orang berdedikasi pada pertanian, yang lain pada peternakan, dan yang lainnya pada pembuatan peralatan dan benda.

Pergeseran paradigma:

Domestikasi hewan di era manusia purba merupakan perubahan paradigma yang mengubah sejarah manusia. Proses yang dimulai dengan observasi dan interaksi dengan satwa liar ini menghasilkan serangkaian manfaat dan konsekuensi yang membentuk kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya komunitas manusia pertama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun