Terlahir sebagai Ma He pada tahun 1371 di tempat yang sekarang menjadi provinsi Yunnan, Zheng He berdiri sebagai tokoh kolosal dalam sejarah maritim, tidak hanya karena besarnya ekspedisinya namun juga karena pengaruhnya terhadap pertukaran budaya dan ekonomi global. Antara tahun 1405 dan 1433, Cheng Ho memimpin tujuh ekspedisi angkatan laut yang menantang batas zamannya.Â
Memerintahkan armada harta karun, yang terdiri dari ratusan kapal - beberapa di antaranya memiliki panjang hingga 120 meter - dan ribuan awak, ia berlayar dari Asia Tenggara ke pesisir Afrika.Â
1. Ekspedisi Pertama (1405-1407): Dengan lebih dari 300 kapal, ekspedisi ini mencapai Kalikut di India, menjadi preseden dalam sejarah navigasi.Â
2. Ekspedisi Kedua (1407-1409): Kali ini, Zheng He memperdalam hubungan dengan kerajaan-kerajaan Asia Tenggara dan tiba lagi di Kalikut.Â
3. Ekspedisi Ketiga (1409-1411): Ekspedisi ini meluas ke Sri Lanka, memperkuat hubungan komersial dan diplomatik di wilayah tersebut.Â
4. Ekspedisi Keempat (1413-1415): Menandai tonggak sejarah dengan mencapai pesisir Arab dan Afrika Timur, membawa Tiongkok ke era baru pengaruh global.Â
5. Ekspedisi Kelima (1417-1419): Mengkonsolidasikan jalur perdagangan yang sudah ada dan semakin memperluas pengaruh Tiongkok di Afrika dan Arab.
6. Ekspedisi Keenam (1421-1422): Terus memperkuat kehadiran Tiongkok di wilayah yang sudah dieksplorasi.Â
7. Ekspedisi Ketujuh (1431-1433): Ekspedisi terakhir dan paling ambisius, menegaskan kembali hubungan dengan negara-negara yang dikunjungi dan menjelajahi wilayah baru.Â
Selain perdagangan, Cheng Ho menjalin hubungan diplomatik, bertukar kedutaan dan hadiah dengan para pemimpin setempat. Pendekatannya yang diplomatis dan penuh hormat membantu menciptakan citra positif Kekaisaran Ming, mendorong perdamaian dan kerja sama.Â
Ekspedisi Cheng Ho membuka jalur perdagangan baru dan memfasilitasi pertukaran barang seperti rempah-rempah, sutera, dan porselen. Perdagangan ini tidak hanya meningkatkan kekayaan Tiongkok, tetapi juga wilayah-wilayah yang dikunjungi, sehingga menstimulasi perekonomian global pada tahap awal. Tidak seperti banyak penjelajah Eropa kontemporer, yang pelayarannya sering kali didorong oleh penaklukan dan penjajahan, Cheng Ho berfokus pada diplomasi dan perdagangan.Â
Pendekatan damai yang dilakukannya sangat kontras dengan tren Eropa pada saat itu. Dikelilingi oleh legenda, beberapa orang berspekulasi bahwa Cheng Ho mungkin telah tiba di Amerika sebelum Columbus, meskipun teori-teori ini tidak memiliki dukungan sejarah yang kuat. Namun, kisah-kisah ini mencerminkan besarnya dan misteri yang masih menyelimuti perjalanan mereka hingga saat ini.Â
Ekspedisi Cheng Ho memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengetahuan geografis dan kartografi. Peta dan catatannya memberikan rincian yang tepat tentang wilayah yang dikunjungi, sehingga meningkatkan pemahaman global tentang geografi dunia. Zheng He bukan hanya ahli navigasi tetapi juga pionir dalam diplomasi dan pertukaran budaya.
Ekspedisi mereka meninggalkan warisan abadi, menunjukkan bagaimana pemahaman dan kerja sama dapat membuka jalan melintasi lautan dan antar budaya. Dalam sosok Zheng He, kita tidak hanya melihat seorang penjelajah namun juga seorang pembangun jembatan antar dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H