Ekspedisi Cheng Ho membuka jalur perdagangan baru dan memfasilitasi pertukaran barang seperti rempah-rempah, sutera, dan porselen. Perdagangan ini tidak hanya meningkatkan kekayaan Tiongkok, tetapi juga wilayah-wilayah yang dikunjungi, sehingga menstimulasi perekonomian global pada tahap awal. Tidak seperti banyak penjelajah Eropa kontemporer, yang pelayarannya sering kali didorong oleh penaklukan dan penjajahan, Cheng Ho berfokus pada diplomasi dan perdagangan.Â
Pendekatan damai yang dilakukannya sangat kontras dengan tren Eropa pada saat itu. Dikelilingi oleh legenda, beberapa orang berspekulasi bahwa Cheng Ho mungkin telah tiba di Amerika sebelum Columbus, meskipun teori-teori ini tidak memiliki dukungan sejarah yang kuat. Namun, kisah-kisah ini mencerminkan besarnya dan misteri yang masih menyelimuti perjalanan mereka hingga saat ini.Â
Ekspedisi Cheng Ho memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengetahuan geografis dan kartografi. Peta dan catatannya memberikan rincian yang tepat tentang wilayah yang dikunjungi, sehingga meningkatkan pemahaman global tentang geografi dunia. Zheng He bukan hanya ahli navigasi tetapi juga pionir dalam diplomasi dan pertukaran budaya.
Ekspedisi mereka meninggalkan warisan abadi, menunjukkan bagaimana pemahaman dan kerja sama dapat membuka jalan melintasi lautan dan antar budaya. Dalam sosok Zheng He, kita tidak hanya melihat seorang penjelajah namun juga seorang pembangun jembatan antar dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H