Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menavigasi Tahun 50-an yang Mengerikan dengan Senyuman

27 Agustus 2024   13:10 Diperbarui: 27 Agustus 2024   13:12 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Realitas Paruh Baya

Usia 50-an sering kali menjadi masa refleksi. Anda mungkin memikirkan pencapaian dan penyesalan Anda, bertanya-tanya apakah Anda sudah berbuat cukup banyak atau apakah Anda berada di jalur yang benar. Masa introspeksi ini dapat menimbulkan perasaan tidak puas atau gelisah. 

4. Gangguan Tidur

Masalah tidur menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia, dan kurangnya istirahat yang berkualitas dapat membuat siapapun menjadi rewel. Entah itu karena perubahan hormonal, stres, atau hanya proses penuaan alami, kurang tidur bisa membuat orang yang paling ceria sekalipun menjadi pemarah.

Mengatasi Kemarahan

Kini setelah kita mengidentifikasi penyebab di balik "tahun 50 an yang mengerikan", apa yang dapat kita lakukan? Berikut adalah beberapa strategi untuk membantu mencegah rasa rewel: 

1. Rangkullah Humor

Terkadang, cara terbaik mengatasi sifat mudah tersinggung adalah dengan menertawakannya. Rangkullah absurditas perubahan suasana hati Anda dan biarkan humor menjadi sekutu Anda. Bagaimanapun, tertawa adalah pereda stres yang hebat. 

2. Latihan Kesabaran

Lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, bukan? Namun melatih kesabaran---pada diri sendiri dan orang lain---bisa sangat bermanfaat. Ingatlah bahwa setiap orang menghadapi tantangannya masing-masing, dan terkadang sedikit pemahaman dapat mencegah kehancuran total. 

3. Fokus pada Perawatan Diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun