Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ilusi Kebenaran: Saat Kebohongan Menjadi Kenyataan

24 Agustus 2024   08:41 Diperbarui: 24 Agustus 2024   08:50 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika seseorang mulai mempercayai kebohongannya sendiri, mereka memasuki wilayah berbahaya di mana realitas menjadi konsep yang mudah diubah. Hal ini dapat menyebabkan beberapa akibat yang merugikan: 

1. Erosi Kepercayaan

Saat kebohongan bertambah dan semakin mendarah daging, hubungan mulai rusak. Kepercayaan adalah fondasi dari setiap hubungan yang bermakna, dan jika sudah rusak, akan sulit untuk membangunnya kembali. Jika seseorang berulang kali berbohong dan mulai mempercayai kebohongan tersebut, mereka mungkin akan bertindak berdasarkan kebohongan tersebut, menyebabkan kebingungan, rasa sakit hati, dan pengkhianatan di antara orang-orang terdekatnya. 

2. Kehilangan Identitas

Kebohongan terus-menerus dapat menyebabkan retaknya harga diri. Ketika narasi hidup seseorang dibangun diatas kebohongan, identitas aslinya terkubur di bawah lapisan penipuan. Hal ini dapat menyebabkan krisis di mana individu tidak lagi mengetahui siapa dirinya sebenarnya. 

3. Tekanan Psikologis

Mempertahankan jaringan kebohongan melelahkan secara mental dan emosional. Ketika kebohongan semakin kompleks, maka diperlukan pula upaya untuk menjaga konsistensinya. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan, stres, dan bahkan depresi, karena individu tersebut berjuang untuk mengikuti apa yang telah mereka ciptakan.

4. Isolasi Sosial

Ketika kebohongan terungkap, atau ketika kesenjangan antara kenyataan dan persepsi individu menjadi terlalu besar, hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial. Teman, keluarga, dan kolega mungkin menjauhkan diri, tidak mau berinteraksi dengan seseorang yang versi realitasnya sangat berbeda dengan versi mereka. 

Menyadari Kebenaran

Saat berhadapan dengan seseorang yang terjerat dalam kebohongannya sendiri, sangat penting untuk menghadapi situasi tersebut dengan hati-hati. Konfrontasi sering kali dapat mengarah pada sikap defensif dan semakin mengakar dalam keyakinan salah mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun