Di bawah pemerintahan Narmer, pembangunan kota-kota besar, kuil dan monumen dimulai. Memphis, misalnya, diyakini didirikan olehnya sebagai ibu kota kerajaan barunya yang bersatu. Pentingnya kota ini dalam sejarah dan budaya Mesir tidak dapat diukur, karena berfungsi sebagai pusat politik, agama dan budaya selama berabad-abad.
Pengaruh Narmer terhadap agama Mesir juga signifikan. Melalui penyatuan, hal ini memfasilitasi perpaduan dewa-dewa dan praktik keagamaan dari kedua wilayah, yang mengarah pada pembentukan pantheon yang lebih terintegrasi dan beragam. Sintesis keagamaan ini tidak hanya mencerminkan kesatuan politik, namun juga memperkuat identitas budaya Mesir yang bersatu.
Singkatnya, Narmer tidak hanya dikenang sebagai firaun pertama dan pemersatu Mesir, tapi juga sebagai arsitek peradaban Mesir. Warisannya melampaui peperangan dan penaklukan; adalah kisah tentang bagaimana seorang pemimpin mengubah dua negeri yang terpecah menjadi bangsa yang kuat dan bersatu, meletakkan dasar bagi salah satu peradaban paling menakjubkan dan abadi dalam sejarah. Oleh karena itu, Narmer bukan hanya seorang tokoh sejarah, namun juga simbol kecerdikan dan kemampuan manusia untuk mengatasi perpecahan dan membangun sesuatu yang besar dan abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H