Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Narasi Visigoth: Kisah di Balik Penjarahan Yang Mengubah Dunia

28 Juli 2024   23:02 Diperbarui: 28 Juli 2024   23:09 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Visigoth, sumber: iStock)

Bagaimana Visigoth menaklukkan Roma? Kisah di balik penjarahan yang mengubah dunia. Suku Visigoth, salah satu suku Jermanik yang paling misterius dan mempesona, memainkan peran penting dalam membentuk Eropa abad pertengahan. Kisahnya adalah sebuah perjalanan melalui konflik, penaklukan dan perpaduan budaya, sebuah permadani yang dijalin dengan benang perang, diplomasi dan misteri.

Sejarah Visigoth dimulai di stepa yang sekarang disebut Ukraina, tempat mereka muncul sebagai salah satu dari banyak suku Jermanik. Selama kemunduran Kekaisaran Romawi, pada abad ke-3, mereka mulai bergerak ke barat, ditekan oleh suku Hun, bangsa nomaden yang merupakan pejuang yang ganas. Migrasi ini menandai dimulainya periode pergolakan yang selamanya mengubah peta Eropa.

(Visigoth, sumber: iStock)
(Visigoth, sumber: iStock)

Pada abad ke-4, Visigoth, di bawah komando pemimpin seperti Alaric, menyerbu wilayah Romawi, serangkaian kampanye yang berpuncak pada penjarahan Roma pada tahun 410. Peristiwa yang sarat dengan simbolisme ini menandai berakhirnya sebuah era. dan awal dari yang lain. Roma, jantung dunia yang tak terkalahkan, telah jatuh ke tangan suku barbar. Namun, tindakan ini bukan hanya sekedar penghancuran; Ini juga merupakan tindakan penegasan politik dan pesan kepada seluruh dunia kuno: Visigoth telah tiba.

Setelah pemecatan, Visigoth melanjutkan perjalanan mereka ke arah selatan dan barat. Mereka mendirikan kerajaan di wilayah yang sekarang menjadi Perancis selatan dan kemudian pindah ke Semenanjung Iberia. Di sini, di tanah yang sekarang diduduki Spanyol dan Portugal, mereka mendirikan sebuah kerajaan yang bertahan hampir tiga ratus tahun.

Kerajaan Visigoth di Semenanjung Iberia merupakan periode perubahan besar dan peleburan budaya. Suku Visigoth secara bertahap mengadopsi banyak aspek budaya Romawi, termasuk agama Kristen, meskipun mereka tetap mempertahankan bahasa dan hukum mereka sendiri. Interaksi antara suku Visigoth dan penduduk Romawi serta kemudian Hispano-Romawi di semenanjung tersebut menghasilkan perpaduan tradisi dan adat istiadat yang menarik.

(Visigoth, sumber: iStock)
(Visigoth, sumber: iStock)

Namun kerajaan Visigoth tidak lepas dari konflik internal dan tantangan eksternal. Perebutan kekuasaan adalah hal biasa, dan kaum bangsawan Visigoth sering kali terlibat dalam persaingan dan perang saudara. Perpecahan internal ini pada akhirnya akan berkontribusi pada kejatuhannya.

Berakhirnya kerajaan Visigoth terjadi dengan invasi Muslim ke Semenanjung Iberia pada tahun 711. Dalam pertempuran penting di Guadalete, raja Visigoth Roderick dikalahkan, dan bersamanya benteng terakhir kerajaannya jatuh. Kaum Muslim maju dengan pesat, memanfaatkan perpecahan di antara suku Visigoth dan kurangnya kepemimpinan yang kuat.

Fakta lainnya adalah bahwa Visigoth terkenal karena kodifikasi hukumnya. "Kode Euric" dan kemudian "Liber Iudiciorum" atau "Kitab Hakim-hakim" bersifat inovatif dengan memasukkan unsur-unsur Romawi dan Jerman, sehingga mempengaruhi undang-undang Eropa abad pertengahan.

(Visigoth, sumber: iStock)
(Visigoth, sumber: iStock)

Meskipun awalnya merupakan penjajah, Visigoth menjalin hubungan yang kompleks dengan Kekaisaran Romawi, terkadang berfungsi sebagai sekutu tentara bayaran, dan di lain waktu sebagai musuh. Interaksi ini memfasilitasi Romanisasi bertahap.

Visigoth memainkan peran penting dalam penyebaran agama Kristen. Awalnya menganut Arianisme, suatu bentuk agama Kristen yang dianggap sesat oleh Gereja Katolik Roma, mereka akhirnya berpindah agama menjadi Katolik, yang merupakan langkah penting dalam konsolidasi agama Kristen di Eropa.

Jatuhnya kerajaan Visigoth bukan hanya berakhirnya sebuah rezim, namun awal era baru dalam sejarah Spanyol dan Eropa. Mereka meninggalkan warisan abadi, terlihat dalam arsitektur, seni dan hukum. Meskipun kerajaan mereka memudar, pengaruh Visigoth tetap bertahan, mengingatkan kita pada masa ketika para pejuang barbar menempa kerajaan dan mengubah jalannya sejarah.

(Visigoth, sumber: iStock)
(Visigoth, sumber: iStock)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun