Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Djoser: Arsitek Piramida Berundak di Saqqara Mesir

28 Juli 2024   20:34 Diperbarui: 28 Juli 2024   20:34 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Piramida Berundak di Saqqara, sumber:iStock)

(Piramida Berundak di Saqqara, sumber:iStock)
(Piramida Berundak di Saqqara, sumber:iStock)

Kehebatan Djoser dan piramida bertingkatnya tidak hanya terletak pada skala dan kompleksitasnya, namun juga pada kemampuannya menangkap imajinasi semua orang yang ingin memahami masa lalu Mesir yang penuh teka-teki. Di setiap batu piramida, di setiap sudut kompleks pemakamannya, bergema masa ketika ambisi manusia mulai mencapai ketinggian baru, dan para firaun, seperti Djoser, bangkit untuk menyentuh keilahian.

Imhotep menggunakan batu-batu kecil yang meniru batu bata yang digunakan sebelumnya. Hal ini merupakan upaya yang sangat besar karena jauh lebih sulit untuk menempatkan batu secara hati-hati dalam barisan daripada memindahkan batu besar yang dikerjakan. Oleh karena itu, orang Mesir belajar menangani balok besar dengan menggunakan garu, penggulung, dan air untuk mengurangi gesekan dan tenaga manusia. Beberapa mastaba Djoser adalah satu-satunya yang tersisa. Raja-raja kemudian, dimulai dengan dinasti keempat, berinovasi untuk menunjukkan keilahian mereka sendiri. 

Seneferu melampaui pendahulunya dengan membangun piramida 8 lantai, ia mengisi celah di antara anak tangga hingga sisi-sisinya memberikan tampilan seragam dari dasar hingga puncak, ia menutupi seluruhnya dengan batu kapur putih yang bersinar di bawah sinar matahari, sehingga melampaui monumen manapun di dunia. Setelah dia, raja-raja membangun sekitar 80 piramida.

Imhotep, arsitek piramida berundak di Saqqara, adalah tokoh yang sangat berpengaruh sehingga ia didewakan sebagai dewa pengobatan dan kebijaksanaan di kemudian hari. Warisannya begitu signifikan bahkan di Kerajaan Baru, kuil-kuil didirikan untuk menghormatinya, dan para dokter Mesir menyebut namanya dalam doa dan perawatan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun