Mohon tunggu...
Nadya Yasmine Khaerunnisa
Nadya Yasmine Khaerunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran

Seorang mahasiswa yang senang mengeksplorasi. Tertarik terhadap berbagai isu dan ingin menyumbangkan sudut pandang nya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Negara Agraris Harus Siap Hadapi Krisis

9 Juli 2024   22:22 Diperbarui: 9 Juli 2024   22:39 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah dengar istilah 'you are what you eat'? Istilah ini menjelaskan pada kita bahwa untuk memiliki tubuh yang sehat, kualitas makanan yang baik menjadi kunci utama.

Pengadaan makanan berkualitas ini tentunya sangat berkaitan dengan pengadaan pangan oleh para petani. Faktanya, saat ini kita harus bersiap, dunia akan menghadapi tiga krisis global, krisis pangan, krisis energi, dan krisis finansial.

Sebagai salah satu negara agraris yang masih belum bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, krisis pangan merupakan hal yang sangat mendesak. Jangan sampai, sumber daya alam yang berlimpah di Indonesia ini tidak dapat kita manfaatkan dengan baik. Jangan sampai pula kita memakan makanan yang kurang berkualitas akibat ulah sendiri.  

Berjuang Untuk Kedaulatan Pangan 

Indonesia masih perlu berjuang untuk mencapai kedaulatan pangan. Menurut Serikat Petani Indonesia, kedaulatan pangan adalah konsep pemenuhan hak atas pangan yang berkualitas, gizi baik, dan sesuai secara budaya. Ini merupakan hak setiap orang untuk menetapkan sistem pertanian, peternakan, dan perikanan tanpa adanya subordinasi dari pasar internasional. 

Secara singkat, kedaulatan pangan adalah konsep pemenuhan pangan yang berasal dari produksi lokal. Sangat disayangkan, hingga saat ini konsep kedaulatan pangan masih belum tercapai.

Meskipun demikian, negara sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan melakukan impor. Namun apakah hal tersebut merupakan solusi yang bijak?

Negara Yang Gemar Impor

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia ini gemar impor pangan. Kebutuhan pangannya sangat tergantung dengan pasar internasional. Ada 9 bahan pokok di Indonesia, yaitu beras, susu, garam, bawang, gula, daging, minyak goreng, telur, dan ikan.

Sayangnya, selama 11 tahun terakhir Indonesia telah mengimpor 6 bahan pokok dari pasar internasional. Bahan pokok tersebut antara lain beras, susu, garam, bawang, daging, dan gula. Padahal, apabila ditarik lebih jauh, Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam. Seharusnya, apabila dikelola dengan baik, Indonesia bisa berdikari dalam urusan pangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun