"Sama-sama Ana, syukurlah jika kamu selamat dan tidak kehujanan kemarin"Â jawab Bu Naila sambil tersenyum.Â
Setelah Ana duduk kembali, Bu Naila pun memulai pelajaran Bahasa Indonesia. Bu Naila memilih lima orang anak untuk maju kedepan dan membacakan tugas yang diberikannya kemarin.
Ana terpilih maju kedepan yang terakhir. Setelah lama menunggu akhirnya giliran Ana untuk maju kedepan kelas.
"Hallo teman-teman, cita-cita Ana kalau sudah besar ingin menjadi guru seperti Bu Naila. Karena menjadi guru adalah pekerjaan yang mulia. Tugasnya yang membimbing serta mendidik, mampu mengubah masa depan semua anak bangsa. Makanya Ana ingin sekali menjadi seorang guru. Selain itu, Ana juga berterima kasih kepada Bu Naila dan semua guru yang selalu bersabar dalam mendidik kami, tanpa ibu dan bapak guru mungkin kami buta akan pengetahuan. Ibu dan bapak guru tidak akan kami lupakan karena kalian adalah pencerah hidup dalam membentuk masa depan kami. Kalian merupakan pahlawan tanpa tanda jasa bagi kami" Kata Ana sambil tersenyum.
Semua anak-anakpun bertepuk tangan dan bersorak mengucapkan "TERIMAKASIH IBU GURU"Â
Bu Naila pun terharu dan tersenyum dengan penuh gembira.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H