Mohon tunggu...
Nadya Intan Eka Rahma
Nadya Intan Eka Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya merupakan mahasiswa jurusan Hukum Universitas Muhammdiyah Malang

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Insomnia terhadap Tingkat Konsentrasi Belajar Mahasiswa

29 Desember 2022   08:00 Diperbarui: 29 Desember 2022   08:00 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENGARUH INSOMNIA TERHADAP TINGKAT KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA

NADYA INTAN EKA RAHMA

 (202210110311563)

 FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS MUHAMMAHDIYAH MALANG

Email : nadyaintan222@gmail.com

ABSTRAK

Isomnia merupakan salah satu gangguan tidur yang dapat di sebabkan oleh stress, masalah di kuliah maupun di pekerjaan, Kesehatan,merokok, atau efek samping dari pengobatan. Insomnia berdampak pada kualitas hidup seseorang seperti penurunan konsentrasi. Berdasarkan statistic by country for insomnia terdapat 10% kejadian insomnia yang ada di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara derajat insomnia dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa hukum di universitas Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 91 responden yang dipilih menggunakan teknik proportional stratified random sampling pada semua mahasiswa hukum di salah satu Program Studi Ilmu hukum swasta di  malang. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner Insomnia Rating Scale dan kuesioner konsentrasi belajar yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan uji statistik Spearman Rank.

Terdapat fenomena yang terjadi di sekitar kehidupan kita, yaitu banyaknya orang orang atau mahasiswa yang mengalami insomnia. Seiring dengan berjalannya waktu insomnia ini sudah menjadi suatu kebiasaan yang menjadi sebuah kewajaran, bahkan ada juga orang yang terganggu kejiwaannya akibat tidak bisa tidur.

Maka tubuh manusia memerlukan istirahat termasuk tidur, karena tidur adalah satu bentuk istirahat yang akan membuat tubuh menjadi sehat. Oleh karena itu gangguan pola tidur tersebut harus segera adanya suatu pencegahan atau pengobatan terapi agar tidak menimbulkan efek berbahaya yang berkelanjutan pada kesehatan tubuh manusia.

Insomnia pada mahasiswa disebabkan karena adanya faktor dari luar maupun dari dalam diri mahasiswa, faktor yang muncul dari luar dapat berupa stress tugas kuliah harian yang menumpuk, tugas akhir atau skripsi, tekanan keluarga maupun lingkungan, sedangkan faktor dari dalam adalah kebiasaan mahasiswa sebelum tidur seperti konsumsi kafein, tidur tidak teratur dan kurang menjaga kebersihan kamar. Insomnia pada mahasiswa dapat berdampak pada aktivitas yang dilakukan di siang hari, seperti gampang lelah ketika beraktivitas dan sulit berkonsentrasi, dampak negatif tersebut dapat mengakibatkan turunnya produktivitas mahasiswa ketika melakukan kegiatan studi dan mengganggu pengerjaan tugas kuliah. Selain itu, insomnia kronis dapat mengganggu kesehatan mahasiswa, mengakibatkan berbagai macam penyakit biologis seperti ketidakstabilan tekanan darah maupun psikologis seperti ansietas dan depresi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk menggali lebih dalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi derajat insomnia dan konsentrasi belajar pada mahasiswa sehingga konsentrasi belajar tidak terganggu.

 

PENDAHULUAN

Manusia membutuhkan hampir seperempat hingga sepertiga waktunya untuk tidur (Purwanto, 2008). Tidur berguna untuk pemulihan fungsi kognitif dalam diri manusia. Pada saat tidur terjadi peningkatan aliran darah menuju serebral, sehingga otak akan mendapatkan lebih banyak oksigen yang berfungsi untuk membantu penyimpanan memori dan pembelajaran yang berhubungan dengan fungsi kognitif (Potter & Perry, 2010). Insomnia merupakan salah satu gangguan tidur berupa kesulitan untuk memulai tidur, kesulitan mempertahankan tidur, dan ketidakpuasan tidur (Buysee, 2011).). Insomnia memiliki dampak pada kemampuan untuk berkonsentrasi. Seseorang yang mengalami insomnia akan mengantuk pada siang hari, sehingga dapat menurunkan konsentrasi dan akan mengganggu aktivitas (Munir, 2015).

Insomnia adalah keluhan sulit untuk masuk tidur atau sulit mempertahankan tidur (sering terbangun saat tidur) dan bangun terlalu awal serta tetapi merasa badan tidak segar meskipun sudah tidur (Puspitosari, 2008). Insomnia didefinisikan sebagai kesulitan untuk jatuh tidur dan mempertahankan tidur, atau bangun lebih dini (Bixler, Kales, Soldatos,Healey dalam Lichstein dan Morin, 2000). Pengertian ini juga dapat menjelaskan dimensi insomnia yang dikemukakan oleh Iskandar dan Setyonegoro (1985) adalah kesulitan untuk masuk tidur, gangguan dari kontunuitas tidur, bangun lebih dini, tidur delta (terdalam) yang kurang, atau kualitas tidur yang tergang.

Seseorang yang mengalami gangguan sulit tidur (insomnia) akan berkurang kuantitas dan kualitas tidurnya. Gejala insomnia disebabkan oleh adanya gangguan emosi/ketegangan atau gangguan fisik. Insomnia dapat diakibatkan oleh banyak faktor, misalnya penyakit, lingkungan, kelelahan, stress psikologis, obat, nutrisi, motivasi, merokok dan alkohol. Kurang tidur (insomnia) yang sering terjadi dan berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan fisik yang menyebabkan muka pucat dan mata sembab, badan lemas, dan daya tahan tubuh menurun sehingga menjadi mudah terserang penyakit (Lanywati, 2001). Insomnia juga dapat mengakibatkan berbagai dampak yang merugikan, yaitu: depresi, kesulitan untuk berkonsentrasi, aktivitas sehari-hari menjadi terganggu, penurunan iq (Intelligence Quotient), penurunan prestasi kerja dan belajar, mengalami kelelahan di siang hari, hubungan interpersonal dengan orang lain menjadi buruk, meningkatkan risiko kematian, menyebabkan kecelakaan karena mengalami kelelahan yang berlebihan, dan memunculkan berbagai penyakit fisik.

PEMBAHASAN

a.Faktor- faktor yang menyebabkan insomnia

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor-faktor penyebab terjadinya insomnia pada subjek dalam penelitian ini adalah faktor lingkungan, dan faktor lingkungan pergaulan. Faktor-faktor penyebab terjadinya insomnia yang dialami oleh masing-masing subjek dalam penelitian ini sejalan dengan teori Aman Ruli (2005: 55) yang menjelaskan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia yaitu stress atau kecemasan, depresi, kelainan kronis, efek samping pengobatan, pola makan yang buruk, penggunaan alkohol dan narkoba, kurangnya olah raga, usia lanjut, wanita hamil, faktor lingkungan tempat tinggal, dan gaya hidup seseorang.

Aman Ruli (2005: 55) menambahkan dalam teorinya bahwa selain yang sudah diuraikan sebelumnya faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia dikarenakan rasa nyeri, kecemasan, ketakutan, tekanan jiwa, dan kondisi yang tidak menunjang untuk tidur.

Apabila ditinjau lebih lanjut teori Aman Ruli (2005: 55) tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang menemukan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan ketiga subjek mengalami insomnia dikarenakan kurangnya perhatian keluarga yang menyebabkan tekanan jiwa dan adanya kecemasan, ketakutan, serta faktor pergaulan yang lebih mengarah ke gaya hidup dimana lebih menyukai aktivitas pada malam hari dibandingkan aktivitas siang hari.

Faktor -- faktor yang menyebabkan kesulitan memulai tidur pada mahasiswa dapat berupa stres kuliah, aktivitas kuliah yang padat, tugas kuliah yang menumpuk dan aktivitas diluar kuliah seperti kegiatan organisasi. Sedangkan faktor -- faktor yang berasal dari luar ruang lingkup kuliah dapat berupa faktor lingkungan seperti kebersihan kamar, kebersihan diri, suhu kamar, suara disekitar lingkungan kamar dan pencahayaan (Gunes & Arslantas, 2017). Lebih jauh faktor -- faktor yang dapat menyebabkan kesulitan memulai tidur dapat berupa penyakit kronis, penggunaan obat -- obatan, gangguan pencernaan, penyakit akut, makanan atau minuman yang dikonsumsi sebelum tidur, masalah keluarga atau masalah pribadi dan pola tidur yang tidak teratur (Gunes & Arslantas, 2017). Konsumsi kafein juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan insomnia, menurut penelitian Khairani (2017), dari 100 responden yang diteliti, 75 responden mengalami insomnia yang 61 (81,3%) responden diantaranya aktif dalam mengonsumsi kafein. Melihat dengan keadaan sekarang di mana banyaknya kafe di dekat tempat tinggal mahasiswa dan tuntutan tugas yang mengharuskan mahasiswa tetap terjaga memperparah tingkat kejadian insomnia pada mahasiswa. Selain konsumsi kafein, penggunaan gawai (Qurrotu A'yun, 2018), game online, sosial media (Ulfiana, 2018) juga merupakan faktor penyebab insomnia pada mahasiswa beberapa tahun terakhir.

b.Faktor yang mempengaruhi tingkat konsentrasi belajar mahasiswa

Disebabkan karena adanya faktor dari luar maupun dari dalam diri mahasiswa,faktor yang muncul dari luar dapat berupa stress tugas kuliah yang begitu banyak,tugas akhir atau skripsi,sedangkan faktor dari dalam adalah kebiasaan mahasiswa sebelum tidur konsumsi kafein, tidur tidak teratur kurang menjaga kebersihan kamar. Insomnia pada mahasiswa dapat berdampak pada aktivitas yang dilakukan di siang hari, seperti gampang lelah ketika beraktivitas dan sulit berkonsentrasi, dampak negatif tersebut dapat mengakibatkan turunnya produktivitas mahasiswa ketika melakukan kegiatan studi dan mengganggu pengerjaan tugas kuliah. Selain itu, insomnia kronis dapat mengganggu kesehatan mahasiswa, mengakibatkan berbagai macam penyakit biologis seperti ketidakstabilan tekanan darah maupun psikologis seperti ansietas dan depresi.

Berikut faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar mahasiswa menurut Slameto di antaranya:

1.Kurangnya minat terhadap mata kuliah yang dipelajari.

2.Perasaan gelisah, tertekan, marah, khawatir, takut, benci dan dendam.

3.Suasana lingkungan belajar yang berisik dan berantakan.

4.Kondisi kesehatan jasmani.

5.Kebosanan terhadap pelajaran atau kuliah

Tonie Nase mengatakan konsentrasi belajar mahasiswa dapat

dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti

1)Lingkungan

Lingkungan dapat mempengaruhi kemampuan dalam berkonsenrasi, kita akan dapat memaksimalkan kemampuan konsentrasi. Jika kita dapat mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap konsentrasi, kita mampu menggunakan kemampuan kita pada saat dan suasana yang tepat. Faktor lingkungan yang mempengaruhi konsentrasi belajar adalah suara, pencahayaan, temperature, dan desain belajar.

2) Modalitas belajar

Modalitas belajar yang menentukan siswa dapat memproses setiap informasi yang diterima. Konsentrasi dalam belajar dan kreativitas dosen dalam mengembangkan strategi dan metode pembelajaran di kelas akan meningkatkan konsentrasi belajar mahasiswa sehingga hasil belajarnya meningkat.

3)Pergaulan

Pergaulan juga dapat mempengaruhi  mahasiswa dalam menerima pelajaran. Perilaku dan pergaulan mereka, dapat mempengaruhi konsentrasi belajar yang dipengaruhi juga oleh beberapa faktor, seperti faktor teknologi yang berkembang saat ini contohnya televisi, internet, dll hal ini sangat berpengaruh pada sikap dan perilaku mahasiswa.

4)Psikologi

Faktor psikologi juga dapat mempengaruhi bagaimana sikap dan perilaku siswa dalam berkonsentrasi, misalnya karena adanya masalah dalam lingkungan sekitar dan keluarga. Hal ini tentunya akan mempengaruhi keadaan psikologi mahasiswa, karena mahasiswa akan kehilangan semangat dan motivasi belajar mereka, tentunya akan berpengaruh juga terhadap tingkat konsentrasi mahasiswa yang semakin menurun .

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar mahaiswa yaitu adanya faktor dari internal mahasiswa (minat belajar, perasaan gelisah, tertekan, marah, khawatir, takut, benci, dendam dan kesehatan jasmani) dan eksternal siswa (lingkungan, modalitas belajar, pergaulan dan psikologi).

c.Upaya menghilangkan insomnia guna meningkatkan konsentrasi belajar mahasiswa

*Berolahraga secara teratur. Beberapa penelitian menyebutkan berolahraga yang teratur dapat membantu orang yang mengalami masalah dengan tidur. Olahraga sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan bukan beberapa menit menjelang tidur. Bisa dilakukan dengan olahraga seperti lari pagi, futsal atau berenang. Dengan berolahraga, kesehatan menjadi lebih optimal sehingga tubuh dapat melawan stress yang muncul dengan lebih baik.

*Kurangi mengkonsumsi minuman yang bersifat stimulan atau yang membuat anda terjaga seperti teh, kopi. alkohol dan rokok. Minuman ini akan menyebabkan kamu terjaga yang tentu saja tidak kamu perlukan bila anda ingin tidur. Sebaliknya, akan menjadi baik apabila anda biasakan mengkonsumsi susu sebelum tidur, utamanya susu yang banyak mengandung zat besi.

*Ralaxasi. Tenangkan pikiran anda. Buang jauh pikiran-pikiran yang mengganggu. Rasa khawatir, takut, cemas atau galau berkepanjangan menyebabkan suli tidur karena efek psikologis. Bercerita dengan teman atau menuliskan apa yang di rasa dapat meringankan beban psikologis.

*Tidur dan bangunlah dalam periode waktu yang teratur setiap hari. Waktu tidur yang kacau akan mengacaukan waktu tidur anda selanjutnya. Hindari kebiasaan tidur siang. Sibukkan diri dengan memperbanyak kegiatan di siang hari.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa gangguan atau kejadian insomnia ini mengakibatkan mahasiswa menjadi malas dan tidak konsentari saat pembelajaran di mulai, insomnia menyebabkan perubahan aktivitas seperti mengantuk dikelas dan kurang memperhatikan pelajaran karena penurunan konsentrasi. Selain itu ,insomnia akan menurunkan daya ingat sehingga mahasiswa sulit untuk mengingat apa yang telah dipelajari dan dialami selama seharian karena keadaan tubuh yang lemah.

     

DAFTAR PUSAKA

https://eprints.umm.ac.id/68136/1/BAB%20I.pdf

Ema waliyanti juni 2017 HUBUNGAN DERAJAT INSOMNIA DENGAN KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DI YOGYAKARTA IJNP (Indonesia journal of nursing practices) https://www.researchgate.net/publication/321246887_H

Wisni pratiwi 13 juni 2017 HUBUNGAN DERAJAT INSOMNIA DENGAN KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DI YOGYAKARTA IJNP (Indonesia journal of nursing practices) http://repository.umy.ac.id?bitstream?handle?123456789?15569?AWALAN%20KTI.pdf?sequence=2&isAllowed=y

Vicky rizal fauzi 2016 s1 ilmu keperawatan HUBUNGAN ANTARA POLA TIDUR DENGAN TINGKAT KONSENTRASI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG http://eprints.umm.ac.id/41773/1/jiptummpp-gdl-vickyrizal-47006-1-pendahul-n.pdf

UIN SUSKA RIAU Diana Aprilia, Kadek Suranata, dan

ketuk Dharsana, Penerapan Konseling Kognitif dengan Teknik Pembuatan Kontrak (Contingency Contrakting) untuk meningkatkan konsentrasi Belajar Siswa di TKRI Negeri 3 Singaraja. Diambil dari http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php//JJBK/article/download/3940/3146. e-journal Undiksa Jurusan Bimbingan Konseling, Vol.2, no. 1, Tahun 2014 (diakses pada tanggal 10 Februari 2017)

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) hal. 86.

https://upk.krmkrs.go.id/new/5-faktor-penyebab-insomnia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun