Mohon tunggu...
Nadya Intan Eka Rahma
Nadya Intan Eka Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya merupakan mahasiswa jurusan Hukum Universitas Muhammdiyah Malang

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Insomnia terhadap Tingkat Konsentrasi Belajar Mahasiswa

29 Desember 2022   08:00 Diperbarui: 29 Desember 2022   08:00 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

PENDAHULUAN

Manusia membutuhkan hampir seperempat hingga sepertiga waktunya untuk tidur (Purwanto, 2008). Tidur berguna untuk pemulihan fungsi kognitif dalam diri manusia. Pada saat tidur terjadi peningkatan aliran darah menuju serebral, sehingga otak akan mendapatkan lebih banyak oksigen yang berfungsi untuk membantu penyimpanan memori dan pembelajaran yang berhubungan dengan fungsi kognitif (Potter & Perry, 2010). Insomnia merupakan salah satu gangguan tidur berupa kesulitan untuk memulai tidur, kesulitan mempertahankan tidur, dan ketidakpuasan tidur (Buysee, 2011).). Insomnia memiliki dampak pada kemampuan untuk berkonsentrasi. Seseorang yang mengalami insomnia akan mengantuk pada siang hari, sehingga dapat menurunkan konsentrasi dan akan mengganggu aktivitas (Munir, 2015).

Insomnia adalah keluhan sulit untuk masuk tidur atau sulit mempertahankan tidur (sering terbangun saat tidur) dan bangun terlalu awal serta tetapi merasa badan tidak segar meskipun sudah tidur (Puspitosari, 2008). Insomnia didefinisikan sebagai kesulitan untuk jatuh tidur dan mempertahankan tidur, atau bangun lebih dini (Bixler, Kales, Soldatos,Healey dalam Lichstein dan Morin, 2000). Pengertian ini juga dapat menjelaskan dimensi insomnia yang dikemukakan oleh Iskandar dan Setyonegoro (1985) adalah kesulitan untuk masuk tidur, gangguan dari kontunuitas tidur, bangun lebih dini, tidur delta (terdalam) yang kurang, atau kualitas tidur yang tergang.

Seseorang yang mengalami gangguan sulit tidur (insomnia) akan berkurang kuantitas dan kualitas tidurnya. Gejala insomnia disebabkan oleh adanya gangguan emosi/ketegangan atau gangguan fisik. Insomnia dapat diakibatkan oleh banyak faktor, misalnya penyakit, lingkungan, kelelahan, stress psikologis, obat, nutrisi, motivasi, merokok dan alkohol. Kurang tidur (insomnia) yang sering terjadi dan berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan fisik yang menyebabkan muka pucat dan mata sembab, badan lemas, dan daya tahan tubuh menurun sehingga menjadi mudah terserang penyakit (Lanywati, 2001). Insomnia juga dapat mengakibatkan berbagai dampak yang merugikan, yaitu: depresi, kesulitan untuk berkonsentrasi, aktivitas sehari-hari menjadi terganggu, penurunan iq (Intelligence Quotient), penurunan prestasi kerja dan belajar, mengalami kelelahan di siang hari, hubungan interpersonal dengan orang lain menjadi buruk, meningkatkan risiko kematian, menyebabkan kecelakaan karena mengalami kelelahan yang berlebihan, dan memunculkan berbagai penyakit fisik.

PEMBAHASAN

a.Faktor- faktor yang menyebabkan insomnia

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor-faktor penyebab terjadinya insomnia pada subjek dalam penelitian ini adalah faktor lingkungan, dan faktor lingkungan pergaulan. Faktor-faktor penyebab terjadinya insomnia yang dialami oleh masing-masing subjek dalam penelitian ini sejalan dengan teori Aman Ruli (2005: 55) yang menjelaskan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia yaitu stress atau kecemasan, depresi, kelainan kronis, efek samping pengobatan, pola makan yang buruk, penggunaan alkohol dan narkoba, kurangnya olah raga, usia lanjut, wanita hamil, faktor lingkungan tempat tinggal, dan gaya hidup seseorang.

Aman Ruli (2005: 55) menambahkan dalam teorinya bahwa selain yang sudah diuraikan sebelumnya faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia dikarenakan rasa nyeri, kecemasan, ketakutan, tekanan jiwa, dan kondisi yang tidak menunjang untuk tidur.

Apabila ditinjau lebih lanjut teori Aman Ruli (2005: 55) tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang menemukan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan ketiga subjek mengalami insomnia dikarenakan kurangnya perhatian keluarga yang menyebabkan tekanan jiwa dan adanya kecemasan, ketakutan, serta faktor pergaulan yang lebih mengarah ke gaya hidup dimana lebih menyukai aktivitas pada malam hari dibandingkan aktivitas siang hari.

Faktor -- faktor yang menyebabkan kesulitan memulai tidur pada mahasiswa dapat berupa stres kuliah, aktivitas kuliah yang padat, tugas kuliah yang menumpuk dan aktivitas diluar kuliah seperti kegiatan organisasi. Sedangkan faktor -- faktor yang berasal dari luar ruang lingkup kuliah dapat berupa faktor lingkungan seperti kebersihan kamar, kebersihan diri, suhu kamar, suara disekitar lingkungan kamar dan pencahayaan (Gunes & Arslantas, 2017). Lebih jauh faktor -- faktor yang dapat menyebabkan kesulitan memulai tidur dapat berupa penyakit kronis, penggunaan obat -- obatan, gangguan pencernaan, penyakit akut, makanan atau minuman yang dikonsumsi sebelum tidur, masalah keluarga atau masalah pribadi dan pola tidur yang tidak teratur (Gunes & Arslantas, 2017). Konsumsi kafein juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan insomnia, menurut penelitian Khairani (2017), dari 100 responden yang diteliti, 75 responden mengalami insomnia yang 61 (81,3%) responden diantaranya aktif dalam mengonsumsi kafein. Melihat dengan keadaan sekarang di mana banyaknya kafe di dekat tempat tinggal mahasiswa dan tuntutan tugas yang mengharuskan mahasiswa tetap terjaga memperparah tingkat kejadian insomnia pada mahasiswa. Selain konsumsi kafein, penggunaan gawai (Qurrotu A'yun, 2018), game online, sosial media (Ulfiana, 2018) juga merupakan faktor penyebab insomnia pada mahasiswa beberapa tahun terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun