Pembunuhan: Kejahatan yang Mengerikan dan Meresahkan
Pembunuhan adalah tindakan menghilangkan nyawa orang lain secara sengaja. Tindakan ini merupakan kejahatan yang tergolong sangat serius dan meresahkan masyarakat.
Pembunuhan dapat terjadi dengan berbagai motif, seperti dendam, perebutan harta, kekerasan seksual, dan sebagainya. Motif pembunuhan yang paling umum adalah dendam. Dendam dapat timbul karena berbagai hal, seperti perselisihan, persaingan, atau perasaan sakit hati.
Dalam Alquran menjelaskan mengenai QS.Al-Baqarah Ayat 72:
Artinya : Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan.
Pembunuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti dengan senjata tajam, senjata api, atau cara-cara lain yang dapat menyebabkan kematian. Korban pembunuhan dapat berupa siapa saja, mulai dari orang dewasa, anak-anak, bahkan bayi.
Pembunuhan merupakan kejahatan yang sangat merugikan. Korban pembunuhan tidak hanya kehilangan nyawanya, tetapi juga keluarga dan orang-orang yang dicintainya. Selain itu, pembunuhan juga dapat menimbulkan trauma dan ketakutan bagi masyarakat.
Seperti dalam kasus pembunuhan yang dikutip dari Kasus pembunuhan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, disebut pengamat menjadi bukti bahwa penanganan perkara Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan kepolisian masih buruk lantaran kurang cepat mengidentifikasi potensi terjadinya kejahatan yang berujung pada pembunuhan empat anak.
Komisioner Komnas Perempuan, Retty Ratnawati, berkata jika berkaca pada peristiwa itu maka idealnya polisi harus memisahkan pelaku dengan keluarga atau siapapun yang berpotensi menjadi korban.
Hanya saja, menurut Ketua YLBHI Muhamad Isnur, polisi seringkali tidak paham karena minim kemampuan dan kemauan.
Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Djuhandani, mengatakan penanganan kasus KDRT menurun dalam tiga tahun terakhir.
Hubungan antara sila keempat Pancasila dengan kasus pembunuhan bisa dilihat dalam konteks penghormatan terhadap nilai-nilai demokrasi, keadilan, dan proses hukum yang adil. Sila keempat menekankan pentingnya kerakyatan yang dijalankan melalui mekanisme musyawarah dan perwakilan. Dalam konteks kasus pembunuhan, hal ini bisa diinterpretasikan sebagai berikut:
1.Pancasila menegaskan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
2.Sila keempat mendorong perlunya proses hukum yang adil dan transparan.
3.Sila keempat menekankan pentingnya pengambilan keputusan yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat secara demokratis.
4.Pancasila juga menekankan pentingnya keadilan sosial.
Oleh karena itu, penting untuk mencegah terjadinya pembunuhan. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti meningkatkan pendidikan masyarakat, memberikan edukasi pemahaman tentang bahaya kekerasan, dan memperkuat penegakan hukum.
Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pembunuhan:
1.Meningkatkan pendidikan masyarakat tentang bahaya kekerasan. Pendidikan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menghargai hidup dan mencegah terjadinya kekerasan.
2.Memberikan tentang edukasi pemahaman tentang bahaya senjata api. Senjata api merupakan salah satu alat yang paling sering digunakan untuk melakukan pembunuhan. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya senjata api dan pentingnya menjaga keamanan senjata api.
3.Memperkuat penegakan hukum. Penegak hukum harus bekerja keras untuk mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan. Selain itu, penegak hukum juga harus memberikan hukuman yang tegas kepada pelaku pembunuhan.
Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat membantu mencegah terjadinya pembunuhan dan menciptakan masyarakat yang lebih aman dan tentram.
Hukuman bagi pembunuhan yang sengaja kepada seorang yang beriman dapat sama dosa besar syirik yaitu kekal di neraka Jahanam seperti yang dijelaskan di QS. Ali Imran: 21
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memang tak dibenarkan dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yang pedih.
Pentingnya menjaga dan mengontrol hawa nafsu agar tidak melakukan tindakan tidak benar yang dapat merugikan banyak orang contohnya Pembunuhan. Dan sangat penting menyikapi masalah dengan baik , dan tentu kita harus memiliki pemikiran yang positif agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Penulis Pertama: Nadya Khairunnisa Hendrawan
  Fakultas/Prodi: FKIP/ PBSI
  Penulis Kedua : Dr. Ira Alia Maerani, S.H.,M.H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H