Mohon tunggu...
nadiya zulfa
nadiya zulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNESA BIMBINGAN KONSELING 2024

Lainnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengelola Perbedaan Pendapat Melalui Komunikasi

7 Januari 2025   23:00 Diperbarui: 7 Januari 2025   22:54 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam interaksi manusia. Setiap individu memiliki latar belakang, pengalaman, dan pandangan yang berbeda, yang dapat memicu perdebatan atau konflik. Menurut ahli, konflik terjadi karena adanya interaksi komunikasi. Jika kita ingin mengetahui konflik apa yang sedang terjadi, maka kita harus memiliki kemampuan yang tepat dalam berkomunikasi. Tak selamanya konflik dipandang buruk. Hal yang tidak mengenakkan ini bisa menjadi pengalaman yang positif apabila ditangani dengan tepat. Orang yang berhasil menyelesaikan konflik biasanya akan memiliki hubungan yang lebih erat.

Salah satu cara mengatasi konflik adalah dengan komunikasi. Komunikasi tidak bisa hanya dipandang sebagai pelengkap dalam interaksi sosial manusia. Bahkan lebih dari itu, bahwa komunikasi menjadi elemen penting dalam setiap pola tindakan individu dalam kaitannya sebagai makhluk sosial. Komunikasi berfungsi meningkatkan hubungan kemanusiaan di antara pihak-pihak yang berkomunikasi. Melalui komunikasi, setiap manusia dapat membangun hubungan yang baik sehingga menghindari dan mengatasi terjadinya konflik dalam masyarakat. Perlu diingat bahwa komunikasi adalah bagian mutlak dari proses budaya yang adab. Komunikasi merupakan proses penciptaan kebersamaan dalam makna. Dalam masyarakat yang kurang memahami nilai-nilai demokratis, sulit terjadi komunikasi yang wajar karena semua makna menjadi hak tafsir si penguasa.

Konflik horizontal (konflik sosial, etnis, ras, dan agama antar warga), disebabkan oleh kegagalan dalam mengelola pesan-pesan verbal dan non-verbal. Masyarakat pendatang cenderung menggunakan bahasa yang berbeda dengan penduduk local. Meskipun telah ada kesepakatan (tidak tertulis) untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa, akan tetapi logat atau aksen yang digunakan oleh masing-masing orang yang berinteraksi masih mengikuti logat atau aksen dari sukunya masing-masing. Kondisi ini menyebabkan sulitnya menerima pesan yang disampaikan, lalu terjadi kesalahan interpretasi, hingga akhirnya memicu konflik. Kegagalan pengelolaan pesan tidak hanya terjadi secara verbal (lisan), pesan non-verbal juga ikut menyumbang terjadinya konflik antar warga.

Walaupun komunikasi dianggap sebagai salah satu pemicu konflik, tetapi disisi lain komunikasi dapat pula dijadikan sebagai alat untuk mengatasi konflik, sehingga komunikasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat untuk mengatasi berbagai isu konflik yang terjadi. Perlu diketahui bahwa pendapat, prilaku, dan sikap seseorang dapat saja berubah manakala komunikasi yang disampaikan kepada seseorang itu komunikatif. Karena itu, maka dalam komunikasi, antara komunikator dengan komunikannya harus sama-sama memahami makna yang terkandung dalam pesan atau informasi yang disampaikannya agar tidak terjadi perbedaan pendapat atau perselisihan di antara kedua belah pihak. Adapun penyebab konfik atau perbedaan pendapat yaitu :

a. Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan

Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman warga, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.

b. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda

Secara sosiologis masyarakat sedikit banyaknya terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik. Masyarakat Indonesia memiliki multi etnis yang berada di Nusantara, seperti etnis Sunda, Batak, Dayak, Bugis-Makassar, Mandar, Tanah Toraja, Manado, Papua, Minagkabau, dan lain-lain sebagainya. Perbedaan latar belakang etnis dan budaya tersebut membentuk kebudayaan yang berbeda-beda, sehingga apabila kelompok-kelompok etnis tersebut tidak terkelola dengan baik akan menjadi penyebab konflik.

c. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok

Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.

d. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat

Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai ke-gotong royongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada.

Dari penyebab konflik atau perbedaan pendapat tersebut, adapun strategi untuk mengelola perbedaan pendapat, yaitu :

1. Berbicara dengan baik

Komunikasi yang baik dimulai dengan cara berbicara yang sopan dan jelas. Ketika berkomunikasi, penting untuk memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk menyampaikan pendapat mereka tanpa merasa tertekan atau dihakimi. Menggunakan bahasa yang positif dan menghindari nada yang menyudutkan dapat membantu menciptakan suasana yang lebih kondusif untuk diskusi.

2. Mendengarkan dengan seksama

Mendengarkan adalah bagian penting dari komunikasi. Dalam menghadapi perbedaan pendapat, penting untuk mendengarkan argumen pihak lain dengan penuh perhatian. Ini tidak hanya menunjukkan rasa hormat tetapi juga membantu kita memahami perspektif mereka secara lebih mendalam.

3. Latih empati

Empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Cobalah untuk melihat situasi dari sudut pandang orang lain. Dengan melatih empati, kita dapat mengurangi ketegangan dan menciptakan dialog yang lebih konstruktif.

4. Hindari asumsi dan prasangka

Banyak konflik muncul karena asumsi atau prasangka yang salah tentang pandangan orang lain. Sebelum merespons, pastikan untuk mendengarkan penjelasan secara lengkap dan hindari membuat kesimpulan premature.

5. Fokus pada fakta dan data

Dalam diskusi, penting untuk mendasarkan argumen pada fakta dan data yang relevan. Ini membantu menjaga diskusi tetap objektif dan mencegahnya berubah menjadi perdebatan emosional.

6. Berdiskusi dengan menghormati

Selalu jaga tingkat hormat selama diskusi. Hindari kritik pribadi atau penggunaan bahasa yang merendahkan. Fokuskan diskusi pada ide-ide dan pandangan, bukan pada karakter individu.

7. Setuju untuk tidak setuju

Terkadang, tidak ada solusi sempurna untuk perbedaan pendapat. Dalam situasi seperti ini, setuju untuk tidak setuju bisa menjadi pilihan bijak, terutama jika perbedaan tersebut tidak mempengaruhi tujuan utama atau keputusan penting.

8. Berbagi pengalaman pribadi

Menceritakan pengalaman pribadi dapat membantu membangun jembatan pemahaman antara pihak-pihak yang berbeda pendapat. Ini dapat memberikan konteks tambahan bagi pandangan kita dan membuka ruang bagi diskusi yang lebih mendalam.

Mengelola perbedaan pendapat melalui komunikasi membutuhkan keterampilan dan pendekatan yang tepat. Dengan menerapkan strategi seperti berbicara dengan baik, mendengarkan dengan seksama, serta melatih empati, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan produktif dalam berinteraksi dengan orang lain.Perbedaan pendapat seharusnya dilihat sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh bersama daripada sebagai ancaman terhadap hubungan kita. Dengan pendekatan yang bijaksana dan terbuka, kita dapat menemukan solusi yang memuaskan bagi semua pihak terlibat.Dengan demikian, memahami dan menerapkan prinsip-prinsip komunikasi efektif dalam menghadapi perbedaan pendapat bukan hanya bermanfaat bagi individu tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.

Penjelasan diatas merupakan penyebab dan strategi untuk mengatasi perbedaan pendapat melalui komunikasi. Kunjungi website https://bk.fip.unesa.ac.id/ untuk mendapatkan berbagai informasi yang menarik, edukatif dan pastinya bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun