2) Membaca dalam hati
Membaca dalam hati atau silent reading merupakan teknik membaca yang lebih menekankan pemahaman akan bahan bacaan yang sedang dibaca. Membaca dalam hati pada umumnya tidak banyak melakukan pergerakan anggota tubuh kecuali gerakan mata yang mengikuti alur baris teks bacaan.Â
Sedikitnya gerakan tubuh menjadi penanda keterampilan membaca. Semakin tinggi tingkat keterampilan membaca akan semakin sedikit gerakan anggota tubuh terutama pada gerakan bibir.Â
Membaca dalam hati adalah cara atau teknik membaca tanpa suara jenis membaca ini lebih menekankan terhadap pemahaman isi bacaan (Tarigan, 2008:30). Sesuai dengan pendapat Finocchiaro dalam Tarigan (2008:16) mengemukakan bahwa pelajar harus dapat menemukan dari bahan bacaan jawaban terhadap beberapa pertanyaan, atau beberapa kata atau sesuatu ide, pendapat, atau pikiran utama/pikiran pokok, dan sebagainya.
Menurut Tarigan (1997:30-31) dan Harras (2009: 5) dalam Febriyanti (2019) berpendapat bahwa dilihat dari cakupan bahan bacaan yang dibaca, secara garis besar kita dapat membedakan membaca dalam hati atas dua jenis kegiatan membaca, yaitu membaca ekstensif dan membaca intensif.
a. Membaca ekstensif, yang dibagi menjadi:Â
Membaca survey merupakan kegiatan membaca untuk mengetahui secara sekilas terhadap bahan bacaan yang akan dibaca secara mendalam. Kegiatan membaca survey meliputi memeriksa judul, daftar isi, abstrak, memeriksa  kesimpulan, memeriksa indeks dan apendiks.
Membaca sekilas merupakan membaca dengan mengandalkan kecepatan gerak mata dengan tujuan mendapatkan informasi secara cepat. Â
Membaca dangkal merupakan membaca dengan tujuan mendapatkan pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran tidak mendalam dari bacaan tersebut.
b. Membaca intensif, yang terdiri dari:
Membaca telaah isi, terdiri dari: membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca ide-ide.