Nama asli dari letjen S. parman adalah siswondo paman. Ia lahir pada tanggal 04 agustus 1918. Ketika sedang manempuh di sekolah kemiliteran. S. Parman pernah dikirm untuk mengukuti pendidikan militer di Amerika Serikat pada tahun 1951. Ia juga pernah dikirim ke inggris sebagai perwakilan kedutaan Indonesia
4. Mayjen mas tirtodarmo haryono
Mayjen mas tirtodarmo Haryono atau yang biasa disebut M.T Haryono merupakan pahlawan revolusi yang lahir pada tanggal 20 Januari 1924 di Surabaya, Jawa Timur. Sebelum bergabung di kemiliteran, M.T Haryono pernah menempuh pendidikan di Sekolah Kedokteran atau Ika Dai di Jakarta.
5. Mayjen Donald Isaac Pandjaitan
Sebutan lain daari Mayjen Donald Isaac Pandjaitan lahir pada tanggal 9 Juni 1925 di Baliga., Tapanuli, Sumatra Untara. Posisi penting yang pernah diduduki oleh D.I Pandjaitan antara lain Komandan Pendidikan Divisi  IX/Banteng di Bukittinggi, Kepala Staf Umum IV Komandaan Tentara di Sumatra, dan Pernah ditugaskan sebagai atase Militer RI di Bonn, Jerman Barat.
6. Mayjen sutoyono Siswomiharjo
Mayjen sutoyono Sisswomiharjo lahir pada tanggal 28 Agustus 1922 di Kebumen, jawa Tengah. Sutoyono bergabung dengan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) pada bagian kepolisisan dan manjadi anggota dari Corps Polisi Militer. Selain itu sutoyo juga pernah menjabat sebagai Ajudan dari Kolonel Gatot Subroto
7. Kapten Perre Tendean
Kapten pierre Tendean lahir pada tanggal 21 Februari 1939 di Jakarta. Setelah menempuh pendidilan akademi Militer pada tahun 1962, ia mendapatkan mandat untuk mejabat sebagai Komandan Peleton Batalyon Zeni Tempur 2 Komando Daerah Miluter II/Bukif Barisan yang terletak di Medan.
G30SPKI dipimpin langsung oleh DN Aidit yang saat itu adalah ketua PKI atau Partai Komunis Indonesia. Pada tanggal 1 Oktober 1965, Letkul Untung yang merupakan anggota dari Pasukan Pengawal. Istana atau seringkali disebut Cakrabirawa, memimpin pasukan yang dianggap setia atau loyal kepada PKI.
Setelah terjadinya tragedi G30SPKI, Soekarno kemudian memerintahkan Mayor Jenderal Soeharto untuk menghilangkan dan membersihkan semua unsur pemerintahan dari pengaruh PKI. Hal ini dilakukan atas usulan warga Indonesia dikarakan peristiwa tersebut membawa luka yang paling mendalam bagi mereka. Setelah masa pemerintahan Soekarno diganti menjadi Presiden Soeharto, PKI langsung dinyatakan sebagai penggerak adanya kudeta dan kemudian para dalang dibalik peristiwa tersebut ditangkap. Termasuk juga DN Aidit yang sempat melarikan diri, akan tetapi berhasil tertangkap.