Salah satu fenomena yang muncul adalah kecenderungan para profesional TIK untuk mengandalkan AI dalam menyelesaikan tugas-tugas rutin. Terdapat lebih dari 40% tenaga kerja di sektor teknologi berisiko kehilangan keterampilan analitis dan berpikir kritis karena terlalu bergantung pada teknologi. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas pemecahan masalah dan inovasi. Oleh karena itu, penting bagi para profesional untuk tetap terlibat secara aktif dalam proses analisis dan pengembangan, bukan hanya sebagai pengguna teknologi tetapi juga sebagai pemikir kritis yang memahami implikasi dari setiap keputusan yang diambil.
Dalam konteks ini, saya berpendapat bahwa stakeholder di industri TIK termasuk institusi pendidikan, perusahaan, dan pemerintah harus mengambil langkah-langkah strategis untuk mendukung pengembangan profesionalisme di bidang ini. Pertama, institusi pendidikan perlu memasukkan kurikulum yang menekankan etika profesional dan keterampilan berpikir kritis. Mahasiswa harus diajarkan untuk tidak hanya menguasai keterampilan teknis tetapi juga memahami dampak sosial dari teknologi yang mereka kembangkan.
 Kedua, perusahaan harus menyediakan pelatihan berkelanjutan bagi karyawan untuk memastikan bahwa mereka tetap up to date dengan perkembangan terbaru dalam teknologi serta tantangan etika yang muncul, dan ketiga perlu adanya kolaborasi antara sektor publik dan swasta untuk menciptakan standar etika yang jelas dalam penggunaan AI dan teknologi lainnya. Misalnya, kode etik yang dikeluarkan oleh Association for Computing Machinery (ACM) dapat dijadikan acuan bagi semua pihak dalam menjalankan praktik profesional yang bertanggung jawab. Kode etik ini menekankan pentingnya menjaga kerahasiaan data, menghormati privasi individu, serta berkontribusi pada pengembangan teknologi yang inklusif.
Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, kita dapat memastikan bahwa profesionalisme di bidang TIK tidak hanya sebagai kata kata klise, tetapi benar-benar diterapkan dalam praktik sehari hari. Hal ini akan membantu menciptakan lingkungan teknologi yang aman, bermanfaat, dan bertanggung jawab bagi masyarakat. Dengan demikian, kita dapat memanfaatkan potensi besar dari TIK dan AI generatif untuk kemajuan bersama tanpa mengorbankan nilai-nilai etika dan sosial yang fundamental.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H