Mohon tunggu...
Nadiva Aulia Ramadhani
Nadiva Aulia Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cinderella Complex: Tantangan Perempuan dan Representasinya Melalui Media

6 April 2024   23:57 Diperbarui: 11 April 2024   07:53 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai iklan produk seperti kosmetik, skincare dan pakaian sering kali menampilkan gambaran perempuan yang mendapatkan perhatian dari pria setelah menggunakan produk tertentu. Hal tersebut dapat memberikan isyarat bahwa keberhasilan perempuan bergantung pada penampilannya dan bagaimana perempuan dapat memenuhi standar kecantikan yang dianggap ideal oleh masyarakat.

Namun, kita tidak boleh menyalahkan media sepenuhnya atas apa yang diajarkan tentang Cinderella Complex. Masyarakat sekaligus penikmat media bertanggung jawab untuk menerima secara kritis dan mengambil dengan bijak segala pesan yang diberikan media. Sebagai perempuan, sangat penting untuk kita memiliki kesadaran untuk memilah dan memilih serta merespons dalam bentuk tindakan yang tepat dari pengajaran media yang merujuk pada konsep Cinderella Complex.

Meskipun menjadi salah satu tantangan bagi perempuan, sindrom Cinderella Complex bukanlah sesuatu yang tidak dapat diatasi. Semua perempuan dapat mencegah munculnya sindrom tersebut dengan belajar untuk menjadi perempuan yang lebih mandiri dan tidak mudah bergantung kepada orang lain terutama laki-laki. 

Perempuan harus memiliki rasa percaya diri hingga merasa bahwa mereka mampu menciptakan kebahagiaan dengan caranya sendiri, mengejar impian dan tujuan hidup yang mereka inginkan. Penting untuk selalu kita ingat bahwa pahlawan dalam hidup kita sendiri adalah diri sendiri, sehingga kita tidak perlu bergantung dan menunggu pangeran tampan yang datang untuk menyelamatkan kita.

Referensi:

Azelina, D. (2023). Hubungan Pola Asuh Otoriter dengan Kecenderungan Cinderella Complex pada Remaja Madya Putri di SMA Negeri 1 Kuala. Skripsi, Universitas Negeri Medan.

Chastine, V., & Darmasetiawan, N. K. (2019). Cinderella complex on working women. 308(INSYMA). https://doi.org/10.2991/insyma-19.2019.26

Febyola Oktinisa, T., & Hermaleni, T. (2017). Kecenderungan cinderella complex pada mahasiswa perempuan ditunjau dari persepsi pola asuh. Jurnal RAP UNP, 8(2), 211–222.

Fitrian Saifullah. (2015). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Bullying. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 3(3).

Jeslin Babu Joseph, Sanjaly Jayesh, & Sannet Thomas. (2021). Cinderella Complex: a Meta-Analytic Review. EPRA International Journal of Multidisciplinary Research (IJMR), May, 324–329. https://doi.org/10.36713/epra6596

Sneha, S., & Rahmath, F. (2018). A Study of Relationship between Cinderella Complex and Personal Growth among Young Females. Indian Journal of Psychological Science, 10(1), 102–107.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun