Dalam adat Minangkabau, terdapat banyak kebudayaan yang bisa ditelusuri dan dipelajari. Secara umum, sebagian dari kita hanya mengetahui sedikit dari banyaknya kebudayaan yang ada di Minangkabau.
Seperti Tari Piring, alat musik Talempong, rumah adat Rumah Gadang, dan lain-lain yang memang dipelajari secara umum bagi sebagian orang. Tetapi nyatanya, kebudayaan yang ada di Minangkabau tidak sesedikit itu.Â
Ada Baralek (upacara pernikahan), upacara Turun Mandi (pemberkatan bayi), Maanta pabukaan (mengantar makanan untuk ibu mertua saat Ramadan), dan masih banyak lagi. Salah satunya yang akan dibahas kali ini adalah kesenian Randai. Mungkin bagi masyarakat asli Minangkabau sudah tidak asing lagi dengan kesenian Randai, tetapi bagaimana dengan masyakarat di luar daerah Sumatera Barat yang masih asing dengan kesenian Randai?
Randai merupakan seni pertunjukan teater dalam kebudayaan Minangkabau. Randai ini juga bisa dikategorikan ke dalam permainan tradisional Minang. Dalam Randai, sekelompok pemain akan berdiri membentuk lingkaran kemudian berjalan perlahan-lahan. Hampir sama seperti teater pada umumnya, Randai juga diiringi dengan musik, tarian, dan drama.Â
Pembedanya adalah tarian dalam Randai dimainkan dengan unsur gerakan silek (silat). Konon, disebutkan seni pertunjukan ini berasal dari perguruan silat di Sumatera Barat.Â
Hal tersebut yang mungkin menyebabkan tarian dalam Randai ini meggunakan gerakan silat. Namun, sampai sekarang masih belum ada asal usul pasti mengenai permainan Randai.Â
Beberapa dugaan mengatakan Randai dipelihara oleh perguruan silat di Pesisir Padang (Pariaman) yang mengajarkan Ulau Ambek. Ada yang mengakatakan kata randai berasal dari kata 'handai' yang berarti santai, pembicaraan yang penuh hangat dan obrolan yang intim.Â
Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa Randai berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata Rayan-Li-dai, yang lekat dengan dai (pendakwah dari golongan Traikat Na'sabanndiyah)
Gerakan utama dalam seni pertunjukan ini adalah silek (silat) yang dipadukan dengan cerita, musik, dan nyanyian. Dianggap berasal dari perguruan silat sebab silek ini terdiri dari gerakan-gerakan dinamis dan indah yang dilakukan berulang. Dari gerakan itu bisa membentuk sebuah tarian.
Para pemain pertunjukan Randai mengenakan pakaian yang disebut dengan galembong. Galembong ini adalah celana hitam berukuran besar yang persis digunakan dalam silek. Celana ini mengeluarkan suara yang khas saat ditepuk.