Pentingnya kesehatan mental pada anak
Kasus pembunuhan di Lebak Bulus ini membuktikan bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan oleh remaja merupakan masalah yang serius dan tidak bisa dianggap remeh. Perlu diketahui latar belakang dari adanya perlakuan itu dan mengambil pembelajaran penting yang dapat diambil.
Dari kasus ini dapat dilihat bahwa kesehatan mental pada anak sangatlah penting. Sebagai orang tua, kita perlu menjadi bagian terdepan dalam menjaga kesehatan mental pada anak. Bahkan menjaga kesehatan mental pada anak perlu dilakukan sejak anak baru dilahirkan. Kesehatan mental pada anak akan sangat memengaruhi perkembangan anak. Terjaganya kesehatan mental dapat membuat anak memiliki kualitas kehidupan yang baik. Anak dapat berkonsentrasi, mampu bersosialisasi, berpikir jernih, mempunyai kemampuan problem solving, dan mudah mempelajari hal baru. Mental yang sehat mendorong anak berkarakter baik, tidak rendah diri, dan mampu mengatur emosi.
Selain berperan dalam menjaga kesehatan mental anak, orang tua juga berperan dalam menjaga komunikasi dan menjalin relasi yang baik dengan anak. Sebaliknya anak juga perlu menjaga komunikasinya dengan orang tua. Adanya komunikasi yang baik antar orang tua dengan anak dapat membuat anak terbuka dan mampu mengutarakan apa yang dirasakan kepada orang tuanya. Hal ini menutup kemungkinan anak memendam perasaannya. Anak yang terbiasa memendam perasaan dan tidak adanya bantuan profesional (psikolog atau psikiater) dapat memunculkan dampak negatif, seperti munculnya gangguan emosi. Anak dapat mengalami cemas, depresi, dan menjadi kasar atau agresif. Oleh karena itu, orang tua berperan dalam menjaga komunikasi dengan anak.
Pentingnya deteksi dini gangguan mental
Dari kasus ini juga dapat diambil pembelajaran bahwa deteksi dini gangguan mental pada anak sangatlah penting. Deteksi dini gangguan mental pada anak sama halnya dengan mendiagnosis penyakit fisik tahap awal. Semakin cepat penyakit terdeteksi, semakin besar penyakit dapat disembuhkan. Begitu pula dengan gangguan mental, semakin dini kita mengetahui adanya masalah pada anak, semakin efektif penanganan yang dapat diberikan. Adanya penanganan dini yang tepat dan efektif dapat mencegah kondisi anak memburuk. Â Dengan penanganan yang tepat, anak-anak dengan gangguan mental dapat hidup lebih baik, memiliki hubungan sosial yang lebih sehat, dan mencapai potensi penuh mereka.
Banyak kasus kekerasan yang dilakukan oleh remaja memiliki akar pada masalah kesehatan mental yang tidak tertangani. Deteksi dini dapat membantu mencegah tindakan impulsif yang membahayakan diri sendiri atau orang lain. Deteksi dini dapat diketahui dengan melihat gejala  atau tanda-tanda gangguan mental pada anak. Anak yang mengalami gangguan mental biasanya menunjukkan gejala seperti adanya perubahan perilaku, perubahan suasana hati, gangguan tidur, sulit berkonsentrasi, mengurung diri, dan lainnya. Oleh karena itu, orang tua berperan penting dalam mengamati perilaku anak dan peka terhadap perubahan pada anak. Komunikasi yang baik juga berperan dalam mendorong orang tua mengetahui adanya perubahan pada anak. Dengan begitu, orang tua dapat mendeteksi dini apakah anak mengalami gangguan mental. Namun, perlu diketahui tanda-tanda adanya gangguan mental pada setiap anak berbeda-beda. Jika dirasa anak mengalami gejala gangguan mental, segera bawa anak kepada psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan dini yang tepat. Membawa anak ke psikolog atau psikiater bukanlah hal yang tabu atau aib. Sangat disayangkan sekarang ini masih banyak masyarakat yang berpikir demikian dan mengabaikan gangguan mental pada anak. Padahal, dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, banyak anak yang dapat tumbuh dengan baik, sehat, dan produktif.Â
Kasus pembunuhan anak terhadap ayah-nenek di Lebak Bulus menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli dengan kesehatan mental pada anak. Dengan meningkatkan kesadaran dan memberikan dukungan yang tepat, kita dapat menciptakan masa depan yang cerah bagi anak. Mari kita mulai dari diri sendiri dengan belajar mengenali tanda-tanda gangguan mental pada anak dan jangan ragu meminta bantuan profesional. Dengan demikian, gangguan mental pada anak dapat terdeteksi lebih awal dan tertangani dengan baik.
Nadira Maulidya Affany, Mahasiswa Universitas Airlangga 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H