MBTI sering dikritik karena memiliki keterbatasan dalam memprediksi kinerja atau keberhasilan individu di tempat kerja. Banyak penelitian menunjukkan bahwa MBTI tidak memiliki dasar yang kuat dalam prediksi kinerja atau perilaku nyata di dunia profesional. Oleh karena itu, penggunaan MBTI dalam keputusan karier bisa menyesatkan jika terlalu diandalkan secara ekslusif.
Relevansi MBTI di Kehidupan Sehari-hari
Meski terdapat kritikan mengenai validitasnya, MBTI masih bisa bermanfaat dalam konteks tertentu. Alat ini dapat membantu individu memahami preferensi pribadi dan bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain. Dalam linkungan sosial, MBTI dapat menjadi sarana refleksi yang membantu meningkatkan kesadaran kita untuk memahami perspektif dan kebutuhan orang lain.Â
Namun, penting untuk tetap realistis dalam menggunakan MBTI. Tes ini bukanlah alat diagnostik yang pasti dan hasilnya tidak boleh dianggap sebagai representasi mutlak dari siapa kita sebagai individu. Kepribadian adalah sesuatu yang sangat kompleks, jauh melampaui empat dimensi yang disederhanakan oleh MBTI.
Kesimpulan
MBTI membantu dan menawarkan wawasan tentang preferensi kepribadian dan bagaimana kita memahami diri sendiri serta orang lain. Namun, kita harus menyadari batasan ilmiah dari tes ini.Â
Sebaiknya MBTI digunakan sebagai alat unuk merefleksikan diri dan meningkatkan pemahaman akan diri sendiri dan orang lain, bukan sebagai penentu tunggal dalam keputusan besar seperti karier. Pada akhirnya, kepribadian manusia jauh lebih dimanis dan kompleks daripada yang dapat diwakili oleh label empat huruf dalam MBTI.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI