Hal ini tentu saja mengakibatkan kurang luasnya sasaran pemasaran masyarakat. Meskipun begitu, beliau tetap bisa mengatasi masalah tersebut dengan baik. Kelezatan dan keunikan topping dan rasa selalu menjadi nilai tambah dalam penjualan beliau. Saat pandemi saat ini pun, pelanggan tetap ramai seperti hari biasa. Apalagi PPKM saat ini sudah tidak seketat dahulu sehingga masyarakat mulai berani untuk menyelenggarakan hajatan. Tentu saja ini sangat berdampak positif terhadap usaha Amalia Brownis ini.
Meskipun pandemi, bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi kue ini tidaklah sulit didapatkan. Hal ini dikarenakan bahan yang digunakan merupakan bahan seperti pada umumnya dan tidak ada bahan yang aneh atau sulit dicari. Yang harus selalu diperhatikan terkait bahan adalah kualitas dan ketelitian dalam mengecek tanggal kadaluwarsa agar terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ini berarti pemberlakuan PPKM sama sekali bukan menjadi penghalang bagi Amalia Brownis untuk mengembangkan usahanya.
Tentunya memalui Amalia Brownis, perekonomian keluarga Alfina menjadi terbantu. Selain itu, meskipun belum memberikan efek dalam meningkatkan perekonomian negara ini, setidaknya melalui kegigihan dalam menjalankan UMKM bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat lain terutama ibu rumah tangga untuk berani membuka usaha di tengah pandemi covid-19 ini. Karena itulah pemerintah harus terus mendukung pemulihan sektor UMKM agar pertumbuhan ekonomi di Indonesia menjadi pulih kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H