Pentingnya Pendidikan Agama Islam bagi Generasi Milenial
Pendidikan agama Islam merupakan proses untuk mempelajari agama Islam secara detail dan membentuk karakter
generasi milenial menjadi sesuai dengan ajaran Islam. Munculnya teknologi yang semakin canggih dapat
mempengaruhi karakter mereka karena tidak pernah dibekali dengan ilmu agama. Oleh karena itu pendidikan agama
Islam sangat dibutuhkan guna membentuk karakter (akhlak karimah).Generasi milenial merupakan generasi yang
lahir pada awal 2000. Anak muda sekarang banyak yang didominasi oleh generasi milenial. Oleh karena itu
pendidikan agama Islam sangat penting di pelajari agar generasi milineal memiliki karakter yang baik. Ilmu
pengetahuan umum juga penting namun lebih baik di seimbangkan dengan karakter yang baik.Perbedaan
pendidikan dan pengajaran terletak pada penekanan pendidikan terhadap pembentukan karakter dan kepribadian
peserta didik. Dengan proses pembelajaran yang baik bangsa atau negara dapat mewariskan nilai - nilai keagamaan,
kebudayaan, pemikiran dan keahlian kepada generasi muda (milenial) , sehingga mereka dapat memiliki karakter
yang baik. Pendidikan agama Islam seharusnya diajarkan pertama kali oleh orang tua, pendikan agama Islam
diajarkan pelan-pelan melalui hal kecil. Misalnya, mengajarkan anak dengan berbicara santun, mengajarkan doa-doa
dan membiasakannya. Sehingga anaknya dapat menjadikan kebiasaan.
Generasi milenial harus memelajari pendidikan agama Islam supaya selaras dengan pendidikan umum. Pendidikan
Islam menyiapkan peranan generasi milenial dalam meneruskan tugas di dunia dan kelak dapat memetik pahalanya
di akhirat. Pendidikan agama Islam merupakan bimbingan untuk membentuk kepribadian dan karakteristik yang
baik. Agar generasi milenial dapat menggunakan fasilitas modern sesuai dengan ajaran agama.
Banyak generasi milenial pada zaman sekarang yang kurang mau memplajari ilmu agama Islam. Sebenarnyanya hal
ini terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi dari keluarga, lingkungan, teman, dan pergaulan yang salah.
Keluarga sebagai sebuah institusi mini yang dapat memberikan pemenuhan kebutuhan anak sebagai makhluk sosial
bersiap-siaplah dengan pengembangan kepribadiannya. Dengan kepedulian keluargalah juga kebutuhan
aktualisasi diri anak, yang merupakan puncak dari tahap pengembangan diri dari anak, sebelum anak bersikap dengan
hal yang tidak diinginkan. Mendidik anak memerlukan materi kesabaran dan ilmu. Membangun jembatan dan
mendidik anak adalah proses yang sama-sama mempersiapkan sebuah jalan menuju masa depan. Orang tua pasti
menyadari bahwa mereka tidak dapat mengendalikan setiap waktu dalam peristiwa yang dilakukan oleh anaknya.
Oleh karena itu, yang bisa mereka lakukan adalah mempunyai keahlian dan kemampuan menghadapi setiap
peristiwa tersebut dengan menanamkan karakter yang baik kepada anak generasi milenial.Hampir 70% orang tua
kurang mempedulikan anaknya salah pendidikan agama, ada yang peduli dan mencoba disekolahkan ke lembaga
pendidikan agama Islam namun, orang tua sendiri tidak memberikan contoh dari penerapan yang diajarkan agama.
Apabila orang tua ikut serta memberikan contoh dan menerapkan maka anak akan mengikuti apa yang dilakukan
orang tua dan mnjadi kebiasaan.Generasi milenial sangat memiliki potensi yang banyak dan menguntungkan bagi
kemajuan bangsa dan Negara. Dengan catatan memiliki potensi yang disertai pendidikan agama Islam supaya
seimbang. Ada beberapa fenomena yang menunjukkan kemajuan yang signifikan dan diminati masyarakat dengan
gejala-gejala kemajuan terjadi pada beberapa lembaga pendidkan Islam sebagai bagian dari proses santrinisasi atau
kebangkitan Islam. Minat masyarakat muslim terhadap lembaga pendidikan Islam belakagan ini sudah berkurang,
terutama masyarakat yang hidup diperkotaan. Mereka tidak serta merta memasukkan putra-putrinya kemadrasah
atau sekolah Islam hanya kesamaan identitas keIslaman. Akan tetapi, mereka melakukan seleksi. Jika ternyata
pendidikan Islam tersebut maju, mereka tertari untuk menjadikannya pilihan. Lembaga pendidikan Islam, seperti
juga pendidikan lainnya akan menghadapi gejala-gejala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H