Mohon tunggu...
Nadilasari
Nadilasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ada Apa dengan Pengangguran

14 Desember 2023   20:39 Diperbarui: 14 Desember 2023   20:54 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Pengangguran menjadi salah satu masalah utama dibanyak negara salah satunya di Indonesia, yang memberi dampak pada stabilitas ekonomi hingga sosial. Pengangguran dapat diartikan sebagai suatu keadaan sesorang yang tidak memiliki pekerjaan dan tidak sedang mencari pekerjaan, atau bisa dibilang "orang yang tidak bekerja sama sekali" banyak permasalahan mengenai alasan alasan sesorang itu menjadi pengangguran diantara nya: pengangguran ketidakcakapan ialah seseorang yang sulit mendapatkan pekerjaan karena keterbatasan fisik atau jasmani, pengguran kentara atau terbuka ini karena kurangnya kesempatan kerja atau tidak ada lapangan pekerjaan, pengangguran musiman pada sektor pertanian seperti musim paceklik sehingga banyak petani menganggur menunggu musim tanam selanjutnya, pengangguran teknologi karena pergantian tenaga manusia dengan tenaga mesin dll. Adapun sebagian penyebabnya pengangguran kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.

FAKTA DAN DATA

Berdasarkan fakta dan data dari badan pusat statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) februari 2023 sebesar 5,45% turun sebesar 0,38% dibandingkan februari 2022. per Februari 2023 terdapat 211,59 juta orang penduduk usia kerja (penduduk yang berusia 15 tahun ke atas). Angka tersebut meningkat 3,05 juta orang. Dari 211,59 juta orang tersebut, 146,62 juta orang termasuk dalam jumlah angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2023, naik 2,61 juta orang dibanding Februari 2022. Sementara sisanya 64,97 juta orang bukan termasuk kategori angkatan kerja, yaitu mereka-mereka yang masih sekolah, mengurus rumah tangga dan kegiatan lainnya. Adapun dari 146,62 juta orang itu tidak semuanya terserap di pasar kerja lainnya, yakni 7,99 juta orang pengangguran, sementara yang termasuk dalam Penduduk yang bekerja sebanyak 138,63 juta orang, naik sebanyak 3,02 juta orang dari Februari 2022. Artinya penduduk yang bekerja pada posisi Februari 2023 sebesar 138,63 juta orang dan yang masih menganggur 7,99 juta orang.

DAMPAK NEGATIF (KONTRA)

Dampak Ekonomi dari pengangguran

Pendapatan nasional menurun. Pengangguran berarti berkurangnya jumlah tenaga kerja yang berkontribusi dalam menghasilkan barang dan jasa. Hal ini akan menurunkan produk domestik bruto (PDB) dan pendapatan per kapita negara.

Kemiskinan meningkat. Pengangguran menyebabkan hilangnya sumber pendapatan bagi individu dan keluarga. Tanpa pendapatan yang cukup, mereka akan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan24.

Konsumsi menurun. Pengangguran mengurangi daya beli masyarakat. Mereka akan cenderung menghemat pengeluaran dan mengurangi konsumsi barang dan jasa. Hal ini akan berdampak pada penurunan permintaan dan penawaran di pasar.

Dampak Sosial dari pengangguran

Kriminalitas meningkat. Pengangguran dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindak kejahatan, seperti pencurian, perampokan, penipuan, narkoba, dan sebagainya. Hal ini dilakukan sebagai cara untuk mendapatkan uang dengan cepat dan mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun