Mohon tunggu...
Nadila putri
Nadila putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Determinasi Emosional: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Emosi Manusia

17 Januari 2025   19:40 Diperbarui: 17 Januari 2025   19:40 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Emosi adalah bagian integral dari kehidupan manusia, memengaruhi cara seseorang berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dengan lingkungan. Emosi mencakup respons psikologis, fisiologis, dan perilaku yang timbul akibat rangsangan tertentu. Namun, intensitas dan jenis emosi yang dirasakan seseorang tidak muncul begitu saja. Ada berbagai determinan atau faktor yang memengaruhi emosi, baik dari aspek internal maupun eksternal. Artikel ini akan membahas secara mendalam faktor-faktor yang memengaruhi emosi manusia.

1. Faktor Biologis

Faktor biologis adalah aspek yang berhubungan dengan fungsi tubuh dan sistem saraf manusia.

Hormon: Hormon memiliki peran penting dalam regulasi emosi. Hormon seperti serotonin, dopamin, dan oksitosin sering dikaitkan dengan perasaan bahagia, cinta, atau kenyamanan. Sebaliknya, hormon stres seperti kortisol dapat memicu emosi negatif seperti kecemasan dan kemarahan.

Sistem Saraf: Sistem saraf pusat, terutama bagian otak seperti amigdala, berfungsi dalam pengolahan emosi. Amigdala berperan penting dalam emosi seperti rasa takut dan marah, sementara korteks prefrontal membantu dalam pengendalian emosi.

Kesehatan Fisik: Kondisi tubuh yang sehat dapat mendukung stabilitas emosi. Sebaliknya, kelelahan, kurang tidur, atau penyakit dapat memengaruhi suasana hati dan membuat seseorang lebih rentan terhadap emosi negatif.

2. Faktor Psikologis

Faktor psikologis berkaitan dengan cara seseorang berpikir, merasa, dan memproses informasi dari lingkungan.

Pengalaman Masa Lalu: Pengalaman emosional yang dialami seseorang di masa lalu, baik yang positif maupun negatif, dapat membentuk respons emosional mereka di masa depan. Misalnya, trauma masa kecil dapat menyebabkan ketakutan atau kecemasan yang bertahan hingga dewasa.

Kepribadian: Tipe kepribadian juga memengaruhi cara seseorang merespons emosi. Orang dengan kepribadian ekstrover cenderung lebih ekspresif secara emosional, sementara introver mungkin lebih cenderung menahan emosi mereka.

Self-Esteem (Harga Diri): Individu dengan harga diri yang tinggi biasanya lebih percaya diri dan mampu mengelola emosi mereka dengan baik. Sebaliknya, mereka yang memiliki harga diri rendah mungkin lebih mudah merasa cemas atau depresi.

3. Faktor Sosial

Lingkungan sosial memiliki pengaruh besar terhadap emosi seseorang.

Hubungan Interpersonal: Interaksi dengan keluarga, teman, atau rekan kerja dapat memengaruhi suasana hati. Dukungan sosial yang baik biasanya menghasilkan emosi positif, sedangkan konflik sosial dapat menimbulkan emosi negatif seperti stres atau marah.

Budaya: Budaya tempat seseorang tinggal dapat memengaruhi cara mereka mengekspresikan emosi. Sebagai contoh, budaya Barat cenderung mendorong ekspresi emosional secara terbuka, sementara budaya Timur lebih mengedepankan pengendalian emosi.

Tekanan Sosial: Harapan dari masyarakat atau kelompok sosial tertentu dapat menciptakan stres emosional, terutama jika seseorang merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi tersebut.

4. Faktor Lingkungan

Lingkungan fisik di sekitar individu juga memainkan peran penting dalam membentuk emosi.

Keadaan Cuaca: Cuaca dapat memengaruhi mood. Hari yang cerah sering dikaitkan dengan perasaan bahagia, sedangkan cuaca hujan atau mendung dapat memicu perasaan melankolis.

Lingkungan Tempat Tinggal: Lingkungan yang aman dan nyaman cenderung mendukung emosi positif, sedangkan lingkungan yang kacau atau penuh ancaman dapat memicu kecemasan dan stres.

Paparan Media: Konsumsi media, seperti berita atau media sosial, dapat memengaruhi emosi seseorang. Paparan konten negatif atau provokatif sering kali memicu emosi seperti kemarahan atau ketakutan.

5. Faktor Kognitif

Proses kognitif, seperti cara seseorang memandang dan menafsirkan situasi, juga sangat memengaruhi emosi mereka.

Persepsi: Bagaimana seseorang menafsirkan suatu peristiwa dapat menentukan jenis emosi yang dirasakan. Misalnya, seseorang yang melihat kritik sebagai peluang untuk belajar akan merasa termotivasi, sementara yang lain mungkin merasa tersinggung.

Harapan: Ketika harapan seseorang tidak terpenuhi, mereka cenderung merasa kecewa atau frustrasi. Sebaliknya, harapan yang terpenuhi dapat menghasilkan kebahagiaan.

Kemampuan Pemecahan Masalah: Individu yang memiliki keterampilan pemecahan masalah yang baik lebih mampu mengelola emosi negatif, seperti stres atau kecemasan.

6. Faktor Genetik

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa emosi juga dipengaruhi oleh faktor genetik. Kecenderungan untuk merasakan emosi tertentu, seperti kecemasan atau depresi, dapat diwariskan dari keluarga. Namun, pengaruh genetik ini biasanya berinteraksi dengan lingkungan untuk membentuk respons emosional individu.

Kesimpulan

Emosi manusia adalah hasil dari interaksi kompleks antara faktor biologis, psikologis, sosial, lingkungan, kognitif, dan genetik. Setiap faktor ini saling berkaitan dan memengaruhi bagaimana seseorang merasakan, mengelola, dan mengekspresikan emosi.

Memahami determinan emosional tidak hanya membantu individu mengenali faktor-faktor yang memengaruhi suasana hati mereka, tetapi juga memberikan wawasan tentang cara mengelola emosi secara lebih efektif. Dengan kesadaran akan faktor-faktor ini, seseorang dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesejahteraan emosional mereka dan 

membangun hubungan yang lebih harmonis dengan lingkungan sekitar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun