Mohon tunggu...
Nadia Herdiana Putri
Nadia Herdiana Putri Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Perempuan gajelas yang suka nulis. Instagram @nadiia_herdian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Janji yang Rusak

6 Agustus 2021   23:59 Diperbarui: 7 Agustus 2021   00:15 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dear kamu, apa kabar disana? Sehat terus ya.. "

Akhir-akhir ini dua kalimat itu terngiang-ngiang di kepala. Sekilas kadang terbesit buat coba hubungi kamu. Tapi, aku ga mau rusak janji kita. Um, bukannya udah rusak ya? Kamu memutuskan sepihak karena alasan yang tidak sepenuhnya aku mengerti.

Ngga ko, aku ga minta kamu jelasin semuanya. Toh sudah jelaskan semuanya? Kita, baik aku maupun kamu saling tahu. Bahwa masa depan bukanlah jendela transparan yang bisa kita terawang. Kita sama-sama sepakat, buat menerima apa yang terjadi di masa depan nanti, kan?

Padahal, kalo memang betul kamu sepakat harusnya kamu ga usah bilang kalo perjanjian kita ga utuh lagi. Lagian dari awal isi perjanjian kita adalah sepakat untuk tidak mengatakan pasti ataupun mustahil. Kita sama-sama sepakat untuk ketidakpastian kan?

Meskipun begitu, aku ga bilang kalo aku sudah sepenuhnya ikhlas. Aku ga bilang, kalo aku bisa berhenti mikirin kamu. Dan aku ga bilang kalo aku bisa lupain kamu. Aku hanya sepakat karena kamu harus menyelesaikan masa belajarmu.

***

"Sudahlah, menyesal itu tidak ada manfaatnya. Toh kita tidak bisa mengubah apa-apa lagi."

Aku hanya ingin memberi tahu. Bahwa kini aku tak lagi di kota kembang. Bukan karena hatiku tidak berbunga lagi. Tapi karena kamu pergi, menyebabkan hujan datang lagi. Ya, aku pergi ke kota hujan.

Kamu tahu, aku sudah menemukan apa yang selama ini aku cari. Aku sedang berada dalam beberapa hal yang aku sukai. Meskipun ga semua yang aku sukai ada disini. Contohnya kamu. Kamu sedang pergi tanpa pasti akan kembali. Duh.

Aku suka udara serta atmosfir disini, aku rasa keduanya cukup seimbang. Pada beberapa waktu udara memanas untuk membuatku sedikit berkeringat. Tapi kemudian angin sejuk akan kembali, seakan memberi apresiasi bahwa aku lolos melewati ujian menahan hawa panas. Ga penting si, tapi aku suka.

Oh ya, aku sempat pergi ke hidden paradise. Yep, ada sungai yang bagus di belakang tempat tinggalku. Tapi ga sebagus sungai terindah di negri antah berantah si. But overall, aku suka tempat ini. Kapan-kapan kamu main ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun