Ada berapa penulis terkenal yang kamu ketahui? Apa hanya penulis dalam negeri atau bahkan hingga luar negeri? Wah, jangan dulu berkecil hati! Pasti kamu mengetahui kedua penulis dan karyanya yang akan dibahas. Kembalilah ke tempat dudukmu sekarang, ini tak akan lama!
Mari kita mulai dengan membahas sekilas mengenai penulis-penulis tersebut! Darwis atau yang lebih sering dikenal dengan nama penanya, Tere Liye, merupakan salah satu penulis terkenal asal Indonesia. Ia memulai karirnya dengan menerbitkan novel Hafalan Shalat Delisa pada tahun 2005 yang akhirnya diadaptasi menjadi sebuah film. Ia juga menerbitkan serial novel Bumi: Petualangan Dunia Paralel yang berjumlah 13 (tiga belas) buah novel─masih bertambah─yang dimulai oleh novel Bumi.Â
Satu penulis lagi, yaitu Joanne Rowling atau yang lebih sering dikenal dengan nama penanya, J.K. Rowling. Ia terkenal dengan kisahnya yang berkali-kali gagal untuk menerbitkan karyanya karena ditolak oleh penerbit. Tak hanya satu penerbit saja, melainkan hingga 12 (dua belas) penerbit besar!Â
Buku tersebut berjudul Harry Potter and the Sorcerer's Stone yang akhirnya terbit pada tahun 1997. Buku tersebut merupakan buku pertama dari serial novel Harry Potter yang berjumlah 7 (tujuh) buah novel. Tentunya, serial novel tersebut berhasil diadaptasi menjadi sebuah film dengan Daniel Radcliffe sebagai bintang utamanya.
Ya! Kita akan menyandingkan novel Bumi dan novel Harry Potter, khususnya pada novel pertamanya, yaitu Harry Potter and the Sorcerer's Stone. Tidakkah kamu melihat adanya persamaan di antara keduanya? Bagaimana kekuatan-kekuatan magis telah menghidupkan suasana keduanya? Untuk sebagian orang yang telah membaca kedua novel tersebut pasti akan lebih mudah untuk menyandingkannya. Untuk yang belum membacanya? Jangan berkecil hati! Mari kita diskusikan bersama-sama!
Dimulai dengan genre dan tokoh yang diangkat pada kedua novel. Bumi memiliki genre fantasi-ilmiah dengan petualangan remaja yang memiliki kekuatan spesial sebagai topik utamanya, begitu pula dengan Harry Potter and the Sorcerer's Stone. Raib─sebagai tokoh utama dalam Bumi─memiliki kekuatan menghilangkan dirinya sendiri sejak kecil.Â
Belum genap dua tahun, secara tak sadar ia menggunakan kekuatannya saat bermain petak umpet bersama kedua orang tuanya yang berakhir membosankan karena kedua orang tuanya tak pernah menemukannya.Â
Saat berumur 15 tahunlah ia baru dapat menggunakan kekuatannya secara sadar dengan menutup wajahnya menggunakan kedua tangan. Bahkan, ia kerap melakukannya secara sengaja hanya untuk mengerjai kedua orang tuanya yang tak tahu menahu akan kekuatan itu. Beralih pada tokoh utama dalam Harry Potter and the Sorcerer's Stone, yaitu Harry Potter.Â
Ia tak tahu bahwa dirinya memiliki kekuatan, tetapi hal-hal tidak wajar telah mengelilingi dirinya sejak kecil. Misalnya, saat Bibi Petunia memotong rambut Harry hingga nyaris gundul, tetapi keesokan harinya rambut Harry sudah seperti semula─panjang dan berantakan─atau saat Harry tak sengaja menghilangkan kaca yang menutupi kandang ular di kebun binatang dan dapat berbicara pada ular tersebut.Â
Namun, baik bibi maupun pamannya, tampak enggan untuk membahas lebih lanjut mengenai kejanggalan-kejanggalan tersebut. Kekuatan yang dimiliki Raib maupun Harry merupakan sebuah "pemberian" yang mana sudah melekat pada diri mereka masing-masing, yang bahkan mereka sendiripun tak mengetahuinya secara mendalam.
Petualangan keduanya juga tak jauh berbeda, dengan sekolah dan usia remaja sebagai latar belakangnya. Petualangan Raib dimulai ketika ia tak sengaja menghilangkan runtuhan tiang listrik yang hendak jatuh ke arahnya dan ia juga melihat seberapa lihainya Seli─teman sebangku Raib─dalam mengendalikan sengatan listrik dari kabel yang dipegang oleh kedua tangannya. Ali, yang melihat kejadian tersebut, berniat baik dengan menuntun mereka untuk pergi dari lokasi kejadian. Hal itu justru mengantarkan mereka pada Tamus─sosok hitam mengerikan yang hendak menculik Raib─yang merupakan kaki tangan si Tanpa Mahkota.Â
Di saat itulah, kali pertama mereka melakukan perjalanan di Klan Bulan, dunia paralel pertama yang mereka datangi. Petualangan Harry Potter dimulai ketika ia terus-menerus mendapatkan surat undangan untuk memasuki sekolah sihir─Hogwarts─yang bahkan sangat asing di telinganya. Ia dijemput oleh Hagrid─pemegang kunci dan pengawas binatang liar di Hogwarts─untuk membeli keperluan sekolah dan mengenalkannya pada sebagian kecil dari dunia sihir. Setelah menembus tembok menuju peron 3/4, barulah kereta api mengantarkan perjalanannya di dunia sihir. Ia ditemani oleh Ron Weasley sebagai teman pertamanya dan Hermione, gadis kutu buku yang mengetuk pintu gerbong yang ditempatinya hanya sekadar menanyakan kodok peliharaan temannya yang hilang.Â
Harry Potter tentunya memiliki musuh besar. Layaknya si Tanpa Mahkota, si Kau-Tahu-Siapa atau Voldemort─yang juga identik dengan kegelapan─merupakan musuh utama mereka di novel ini.
Keistimewaan para tokoh utama juga dimunculkan pada keduanya. Miss Keriting─Selena─yang merupakan guru matematika mereka, dengan mengejutkan memberi tahu bahwa Raib merupakan pewaris Klan Bulan pertama yang dibesarkan di dunia manusia atau yang sering disebut dengan Dunia Tanah. Ia juga menyebutkan jika Raib memiliki kekuatan yang luar biasa hebat untuk melawan musuh mereka. Tak jauh berbeda dengan Raib, pada dasarnya Harry sudah terkenal di dunia sihir karena ia merupakan "Anak laki-laki yang bertahan hidup".Â
Seperti julukannya, ia berhasil selamat dari maut dengan bekas luka berbentuk petir di dahinya, dalam penyerangan kedua orang tuanya yang mati dibunuh oleh Voldemort. Kedua tokoh utama itu selalu didampingi oleh kedua teman mereka. Kemunculan ketiga tokoh utama di setiap kejadian penting, semakin menegaskan bahwa fokus dari alur cerita berada pada mereka. Meskipun demikian, selalu ada tokoh-tokoh baru yang semakin memperjelas, memperluas, dan menambahkan warna pada cerita.
Ah, jangan lupa dengan dunia mereka! Pada Bumi, Raib dan teman-temannya bebas melakukan kekuatan istimewa mereka saat mereka tidak berada di dunia manusia atau Dunia Tanah. Meskipun ada klan yang hidup secara berdampingan, tetapi umumnya mereka berada di dimensi yang lain yang berbanding terbalik dengan dunia biasa.Â
Jika mereka melakukannya secara sengaja maupun tidak sengaja, bersiaplah untuk melihatnya pada media sebagai berita besar. Hal serupa juga terjadi pada dunia sihir dan dunia manusia─yang sering disebut sebagai dunia muggle[1]─pada Harry Potter and the Sorcerer's Stone, yang kedudukannya dipisahkan secara jelas.Â
Meskipun dapat hidup secara berdampingan, tetapi tetap saja ada peraturan yang tidak memperbolehkan penyihir melakukan sihirnya di dunia muggle, kecuali jika ada hal yang darurat. Bagaimana jika ada suatu hal yang sengaja maupun tidak sengaja terjadi? Tentunya kamu harus membaca dulu novelnya, supaya kamu tahu 'penanganan' rahasia yang akan mereka lakukan. Namun, bukan berarti di dunia sihir dan dimensi lain hanya diisi oleh sekumpulan orang-orang aneh dengan bangunan-bangunan yang menyeramkan.Â
Buktinya, pada dimensi lain adanya perkotaan dengan teknologi super canggih, kapsul seperti kereta─pada Dunia Tanah─sebagai kendaraan cepat mereka, pusat kota, hingga adanya perpustakaan untuk tempat membaca buku dan bersantai. Juga pada dunia sihir pun terdapat pasar sebagai tempat mereka berbelanja, bank paling aman sedunia, pedesaan, hingga tempat hiburan untuk mereka melakukan pesta. Hal itulah yang membuat dunia mereka tampak sama dan berjalan selayaknya dunia biasa.
Nyatanya, tak hanya sihir dan mantra membosankan yang ditampilkan di keduanya, loh! Raib juga melakukan banyak perjalanan yang seru sekaligus menegangkan, mencoba mandi menggunakan udara, menikmati pantai, hingga memiliki pengalaman untuk bersantai pada kursi yang melayang-layang.Â
Harry Potter juga belajar membuat ramuan, mengendalikan naga, memecahkan teka-teki, hingga bermain Quidditch[2] yang merupakan permainan terkenal di dunia mereka. Keseruan yang terus-menerus muncul─secara mengejutkan─pada keduanya, tak hanya membuat kita menikmati saat membacanya, bahkan membuat kita terikat untuk terus membaca dan menguji imajinasi kita dalam menggambarkan setiap situasi yang terjadi.
Meskipun di novel ini mereka menemukan penyelesaian akan konflik yang ada, tetapi keduanya memiliki novel lanjutan yang akan kembali membawa kita pada tujuan awal mereka, yaitu untuk mengalahkan si "Hitam" dengan segala kekuatan dan pengikutnya. Kendati demikian, setiap serial yang ada juga menampilkan beberapa konflik yang saling berkaitan.Â
Bumi akan dilanjutkan oleh Bulan dan Harry Potter and the Sorcerer's Stone akan dilanjutkan oleh Harry Potter and the Chamber of Secrets. Munculnya beberapa tokoh baru, terungkapnya beberapa rahasia, hingga bagaimana proses kekuatan mereka meningkat dengan ilmu-ilmu baru yang dikuasainya, akan ditampilkan di novel kedua dan selanjutnya.
Tentunya dari sekian banyak kemiripan yang diungkapkan, tak menutup kemungkinan bahwa keduanya memiliki ciri khas yang berbeda. Salah satunya, seperti pada Bumi yang identik dengan pertempuran menggunakan tangan kosong dengan deburan halus yang muncul disekitar dentumannya atau kemunculan keempat dimensi klannya, juga pada Harry Potter and the Sorcerer's Stone yang identik dengan mengaplikasikan sihir menggunakan tongkat sihir atau dunia sihir yang dibuat terlihat sangat hidup.Â
Selain itu juga masih banyak hal lainnya yang dapat dibandingkan, tetapi apakah kamu setuju bahwa Bumi dapat menjadi Harry Potter-nya Indonesia ataukah justru berpendapat sebaliknya? Juga untuk kamu, yang belum pernah membaca kedua novelnya, apakah kamu jadi tertarik untuk masuk ke dalam dunia mereka?
Catatan Kaki:
[1] Muggle adalah sebutan untuk manusia biasa tanpa kekuatan sihir atau keturunan penyihir pada serial novel Harry Potter.
[2] Quidditch merupakan permainan bola dengan tiga lingkaran raksaksa sebagai gawangnya dan melakukannya di udara menggunakan sapu terbang dengan beberapa peraturan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H