Ketika sudah sampai di Hanura, secara tidak tanggung-tanggung, HT kemudian dicalonkan sebagai calon wakil presiden mendampingi sang pendiri, Wiranto. Berbagai kampanye dan propaganda WIN-HT terjadi di medianya, akan tetapi akankah mimpi itu menjadi kenyataan? Jelas tidak karena suara beliau di parlemen (hasil 2014) hanya sebatas 5,26% dan terjadilah konflik lagi disitu yang menyebabkan HT dipecat dari Hanura dan mendukung Prabowo-Hatta, rival dari Jokowi-JK pada saat itu.
Soal Sandiaga Uno yang mau maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 sendiri memang sudah tidak kaget lagi, beberapa analis berpendapat bahwa pencalonan dirinya sebagai cawapres di 2019 lalu adalah sebenarnya testing the water atau sekedar percobaan untuk menuju 2024.
Sandiaga Uno sendiri sudah mulai dikenal dalam dunia politik sejak 2017, ketika beliau memutuskan untuk mendampingi Anies Baswedan sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilgub 2017 silam. Sandi Uno sendiri terpilih akhirnya meskipun hanya kurang lebih 11 bulan akibat pencalonan dirinya sebagai calon wakil presiden pada waktu itu.
Kekalahan Sandi Uno dalam Pilpres 2019 lalu membuat eksistensinya tak pernah meredup. Dalam sejumlah survei, elektabilitas Sandiaga masih bersaing dengan beberapa nama top, seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil.
Dalam survei Cyrus Network pada Januari 2020, Sandiaga punya elektabilitas 18,8 persen, hanya kalah dari Prabowo. Ia juga tercatat punya popularitas 27,3 persen. Angka itu menempatkan Sandi sebagai tokoh terpopuler.
Lalu dalam survei Indikator Politik pada September 2020, Sandi berada di posisi keempat dalam urusan elektabilitas. Ia tercatat punya elektabilitas 8,8 persen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H