Mohon tunggu...
Nadia
Nadia Mohon Tunggu... Lainnya - Nadia, Mahasiswa prodi Bioteknologi, UNIKA Atma Jaya

Nadia, Mahasiswa prodi Bioteknologi, UNIKA Atma Jaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mau Tahu Apakah Kamu Mengidap Penyakit Autoimun? Kenali ANA Testing dan Cara Kerjanya!

14 Januari 2022   04:39 Diperbarui: 14 Januari 2022   04:55 1353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Atypic speckled: SSA, SSB

- Nucleolar: Fibrillarin, NOR-90, PM/Scl (75 dan 100), RNA polymerase I, To/Th

- Centromere: CENP-A, CENP-B, CENP-C

- Cytoplasmic: tRNA sintetase (Jo-1, PL-7, dan PL-12), protein RibP (P0, P1, dan P2), SRP, serta organel dalam sel, seperti mitokondria, lisosom, dan badan golgi

Oleh karena pola yang dihasilkan dapat mengindikasikan antibodi antinuklir yang terkandung dalam serum pasien, maka hasil tersebut dapat digunakan untuk menduga penyakit autoimun yang diidap pasien. Berikut ini adalah beberapa contoh penyakit autoimun dan antibodi antinuklir yang berperan di dalamnya:

- SLE: anti-Sm

- Sindrom Sjhgren: anti-SSA, anti-SSB

- Sklerosis sistemik: anti-Topo-1

Kesimpulan

Uji ANA dapat digunakan dalam membantu proses diagnosis penyakit autoimun, seperti SLE dan juga sklerosis sitemik. Akan tetapi, hasil uji ANA sendiri tidak dapat berdiri sendiri dan harus disertai serangkaian uji lainnya untuk mendukung hasil diagnosis.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun