Mohon tunggu...
Nadia Salsabila
Nadia Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bla bla

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Irene Cerpen

7 Januari 2022   00:09 Diperbarui: 7 Januari 2022   00:12 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                      IRENE

Dari semua yang pernah kuhadapi, dari semua yang pernah kutemui, dari semua yang pernah berurusan dengan ku hanya DIA yang mungkin bisa di bilang paling menarik, aku seorang penyidik senior yang sedang mendalami sebuah kasus ya mungkin kita bisa bilang kasus yang rumit dan menarik. 

Di hadapan ku duduk seorang gadis muda. Mungkin seumuran dengan anak ku yang tertua. Dia lah yang menjadi kunci atas kasus yang menarik ini.

Jadi Nona Irene? Perkenalkan aku adlah orang yang diminta untuk menyelidiki kasus yang menimpamu sekarang ini, sebelumnya aku turut berduka untuk ibu mu, ibumu tidak tertolong dalam kebakaran itu. Aku membutuhkan kesaksian mu untuk membantuku, bisa kau ceritakan segalanya? 

Saat kejadian dan sebelum kejadian dimana kamu berada, apa yang kau lakukan, dan kenapa bisa anda yang selamat sedangkan ibu mu tidak selamat. Tolong jelaskan secara detail.

Baik pak. Jawab nya dengan nada yang sayu, saat kejadian aku ada di kamar ku dan ibu ku berada di dapur. Aku sedang sibuk mengerjakan tugas ku, kami melakukan kegiatan kami seperti biasa nya ibu ku pulang kerja langsung memasak untuk makan malam, aku mengerjakan tugas  tugas ku, yaa seperti biasa (jawabnya tersenyum) aku memutar music dengan keras karna hanya music yang bisa membantu ku.

Ketika aku sedang focus aku seperti mendengar ibuku memanggil ku, tapi tidak ku gubris, karna aku kira itu hanya intuisi ku, jadi aku biarkan saja karna ibuku terbiasa akan datang kekamarku unutk memanggil ku makan, kami hanya hidup berdua saja. Ayah ku sudah tidak ada. Karna aku lapar akhir nya aku memutus kan pergi keluar kamar dan ingin makan malam

Tapi aku terkejut bukan makan malam yang ada tapi api yang besar sudah membakar se isi dapur dan ruangan apartement yang kami tinggali. 

Aku berteriak ketakutan memanggil ibu ku. IBU!!! IBU!!! Tidak ada jawaban sama sekali, akhirnya aku memutuskan untuk pergi dan menyelamatkan diri, kukira ibu ku selamat ternyata ibu ku mati terpaanggang aku meminta bantuan tapi tidak ada yang menjawab aku bingung, panik (bersedih) aku ketakutan pak.. sekarang aku sendiri tidak ada ibuku. Dia mati.....mati......mati.....mati

Apakah aku berkata jujur? Tanya ku pada anak itu, apakah benar yang kau katakan  semua itu?  Aku meminta mu berkata jujur nona. Tanya ku, tapi aku sudah berkata dengan benar pak itu semua yang terjadi meenimpa ku pak, demi tuhan aku tidak berbohong. Apa kau tidak melihat seseorang yang masuk atau berada di apartement mu?

Tidak ada pak jawab anak gadis itu. TAPI!! Tunggu sepertinya aku melihat seseorang keluar Ketika aku keluar kamar aku seperti melihat bayangan perempuan lari terlebih dulu keluar dari apartemen ku tapi aku tidak melihat secara jelas. Karna ketakutan aku pergi keluar.

Maafkan aku nona tapi aku sulit untuk mempercayaimu nona, dengan semua kesaksian mu dan bukti bukti yang kami dapat sangat berbeda sebab itu aku sulit untuk mempercayai semua kata katamu jadi jika boleh permisi sebentar aku ingin keluar dulu. TUNGGU!! Kenapa kau tidak percaya dengan ku!? Kenapa? Aku sudah mengatakan jujur kepadamu! Aku adalah korban!!! Pak ku mohon jangan pergi dengarkan aku Ketika aku berbicara!?

Permisi nona, ijinku kepada wanita muda itu. Ketika di luar aku berfikir aku yakin ini semua janggal dia tidak terbuka ada sesuatu yangdia sembunyikan  kenapa dia mengarang cerita. Tidak mungkin sekali. Ohh tuhan...... jika aku benar pasti dia yang menyebabkan ini semua

Nona maaf sekali kau harus kami tahan. APA!? Tidak mungkin bagaimana bisa aku yang seorang korban malah di tahan bukan aku yang memnyebab kan ini semua  kalian salah wanita itu penyebabnya dia yang menyebabkan semua ini bukan aku pak. Kenapa kalian tidak mendengarkan kan ku kenapa kalian tidak percaya!??? Kalian sama saja dengan wanita tua itu. Tidak pernah mau membela ku tidak pernah percaya yang ku katakan kalian sama sama saja  kata gadis itu marah

Karena kau berbohong nona. Aku tau yang sebenernya kau membunuh ibu mu kau menusuk ibu mu sebanyak 4 kali. Ada bekas luka tusukan di tubuh ibu mu  dan yang aneh nya lagi ibu mu berada di bawah sofa kenapa dia di bawah sofa. Kau berbohong nona kau yang membakar apartement mu sendiri kau membakar nya untuk menghilangkan jejak. 

Dari setiap kesaksian yang kami terima semua tetangga mu mengatakan sebelum kejadian itu mereka mendengar bahwa kalian ribut besar sebelum kejadian mereka seperti mendengar ibu mu meminta tolong  kau membiarkan gas dirumah mu rusak. Kau membakar rumah mu dan Ketika kau bilang ada gadis lain yang menyelamatkan diri itu bukan orang lain itu kau nona!

Dia terdiam setelah mendengar omongan ku dia terdiam dengan semua bukti bukti yang aku berikan termasuk gelang yang tertinggal di tangan  ibu nya itu adalah gelang dia yang terlepas

Jadi ketahuan yaa!? Jawabnya denga tersenyum. Tapi sebenernya itu bukan aku yang menusuk nya aku hanya di perintah. Di perintah siapa? tanyaku padanya  IRENE! Jawabnya kepada ku, dia yang menyuruh ku membunuhnya dia yang menyuruh ku untuk membakar apartement itu bukan aku dia yang mengatakan itu semua. 

Tapi nona kau adalah irene! Jawab ku dengan tegas. Bukan bukan aku jawab nya cemas. Irene dia baik dia selalu membantu ku dia selalu berbicara di dalam otak ku dia selalu mengatakan hal baik tidak seperti wanita tua bangka itu!  

Dia jahat dia tidak pernah menyayangiku dia hanya ingin di dengar dia benci dengan ku tidak dengan irene dia selalu mendengar ku dia selalu mendukung ku hahahahaha irene akan mendengarku dan membantu Ketika aku di penjara ntti silahkan pak. Orang yang melindungi dan menjagaku hanya irene irene dan irene!

Aku kasihan sekaligus takut dengan nya aku tidak mengerti bagaimana bisa dia menjadi seperti itu apa dosa yang di lakukan ibu nya semasa dulu hingga dia bisa sampai mengalami hal seperti ini? Ini pelajaran untuk ku. Telpon ku berdering dan ternyata anak ku yang menelpon dia minta di jemput hahaha tawa ku dalam hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun