Mohon tunggu...
Nadia Salma Hasna S
Nadia Salma Hasna S Mohon Tunggu... Lainnya - University of Darussalam Gontor

Humanities

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pemuda Gen Z dalam Menghadapi Hoaks Politik di Media Sosial

8 Maret 2023   23:20 Diperbarui: 8 Maret 2023   23:34 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masyarakat pada umumnya tidak mengetahui dan tidak mengerti apa itu hak dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara. Mereka hanya hidup di bawah terlepas dari hak dan kewajiban Anda Meskipun mereka memiliki hak dan tanggung jawab sebagai dalam partisipasi politik, mereka dapat berpartisipasi dan mengubah pola pemerintah di negara yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka.

Oleh karenanya media sosial menjadi jawaban atas kurangnya literasi kenegaraan bagi anak sekolah maupun kalangan masyarakat lainnya lantaran pembelajaran di sekolah yang terkadang tidak efektif. Melalui media sosial yang amat diminati masyarakat, tentu akan memudahkan

Hoaks Dalam Sosial Media Sebagai Ancaman Sosialisasi Politik Negara

Dilihat dari perilakunya, perilaku anak muda saat ini terlihat apatis dan kejam Perilaku yang tidak mempedulikan sosialisasi masyarakat, padahal sangat diperlukan untuk melanjutkan kehidupan sosial saat ini. 

Anak muda melakukan apa yang mereka inginkan, artinya mereka tidak peduli apa yang terjadi dan tidak terlalu mendengarkan apa yang orang katakan, selama mereka berpikir tidak apa-apa untuk melanjutkan. 

Hal ini menunjukkan bahwa masih kurangnya kesadaran terhadap pentingnya pemuda dalam kemajuan sebuah negara dalam pembangunan segala sektor pengelolaan negara, yang pada hakikatnya pemuda dan negara memiliki keterkaitan yang sangat kuat sehingga tentu menghasilkan interpendensi yang tinggi.

Dengan fakta-fakta kondisi yang demikian memprihatinkannya, aktifitas politik akan melambat karena kurangnya kepercayaan masyarakat berdasarkan masalah-masalah di dalam politik yang menyebarluas begitu cepatnya lewat media sosial, di dominasi dengan kondisi memprihatinkan masyarakat terhadap kesadaran berpartisipasi dalam politik. 

Pasalnya, media sosial era modern ini terlalu banyak menyajikan hiburab-hiburan yang mengalihkan minat pemuda dalam berpartisipasi. Naasnya lagi, hiburan yang tidak bermanfaat sekarang seolah-olah menjadi hal yang lebih utama dicari dalam histori pencarian google yang menjadikan cermin bahwa minat masyaraat terhadap politik khusunya pemuda sangat minim.

Tentunya hal ini membawa ancaman sendiri bagi sebuah negara, karena pemuda adalah pemegang tanggung jawab nasib bangsa di masa berikutnya. Jika semakin dikit jumlah pemuda yang bijak berpolitik, maka akan semakin sedikit juga kemungkinan sebuah negara mencapai titik kemajuannya. Yang tidak lain hal ini menjadi salah satu ancaman disintegrasi bangsa karena memudarnya kepedulian terhadap bangsa dan lebih tertarik dengan trend-trend budaya asing yang belakangan ini menjadi minat utama di platform manapun, seperti Kpop dan budaya asing lainnya.

Fakta yang lebih menyedihkan lagi ialah, aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh pemuda negara ini ialah aplikasi buatan negara asing, dimana keuntungan akan kembali ke negara pembuat dan tidak akan berdampak apapun bagi negara bila kedepannya konten budaya asing akan semakin banyak diminati. Meski tidak semua isi konten dalam platform asing tersebut mengenai budaya budaya yang dapat menimbulkan disintegrasi bangsa, tetapi minat pemuda juga berkurang dalam partisipasinya terhadap politik negara.

Oleh karena itu, pendidikan politik merupakan proses penaburan nilai-nilai politik disengaja, direncanakan, dapat formal atau informal, dilakukan secara terus menerus dari generasi ke generasi sehingga warga mau Berpartisipasi dalam politik dan menyadari hak dan tanggung jawab bertanggung jawab Dalam filosofi pendidikan, belajar adalah proses seumur hidup Kehidupan(Sumanto, 2017). Untuk itu, pendidikan politik harus terus dilakukan masyarakat dapat lebih meningkatkan pemahaman mereka tentang dunia politik selalu berevolusi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun