Mohon tunggu...
Nadia RestuAulia
Nadia RestuAulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi Pembangunan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Penurunan Fertilitas terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Struktur Produksi di Kota Bandung

4 November 2024   00:00 Diperbarui: 4 November 2024   00:27 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masalah Lingkungan dan Infrastruktur

- Kualitas Lingkungan : Bandung menghadapi masalah serius terkait pencemaran lingkungan dan kurangnya ruang terbuka hijau (RTH). Dalam survei Most Livable City Index, Bandung dan Jakarta dinilai buruk dalam hal penataan kota dan kebersihan lingkungan. Sekitar 90% warga Bandung merasa kotanya sangat kotor, dan 77% menilai transportasi publik tidak layak.

- Infrastruktur Transportasi : Meskipun terdapat upaya untuk meningkatkan sistem transportasi publik, banyak warga yang masih menganggapnya buruk. Hal ini menjadi tantangan bagi mobilitas penduduk dan dapat memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.

Perbandingan dengan Kota Lain

- Jakarta : Sebagai ibukota negara, Jakarta memiliki tantangan yang lebih besar dalam hal kepadatan dan kemacetan. Namun, Jakarta memiliki lebih banyak fasilitas dan lapangan pekerjaan dibandingkan Bandung. Masalah kriminalitas juga lebih tinggi di Jakarta dibandingkan dengan Bandung.

- Surabaya : Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta memiliki kondisi yang lebih baik dalam beberapa aspek seperti kebersihan dan penataan kota dibandingkan dengan Bandung. Namun, Surabaya juga menghadapi masalah serupa dalam hal kepadatan penduduk dan kebutuhan infrastruktur.

Untuk mengatasi dampak penurunan fertilitas di Indonesia, termasuk di Kota Bandung, sejumlah kebijakan strategis dapat diimplementasikan. Berikut adalah beberapa kebijakan yang dapat diambil:

1. Penguatan Program Keluarga Berencana (KB)

Penguatan program KB merupakan langkah utama yang perlu dilakukan. Ini termasuk:

- Meningkatkan Akses dan Kualitas Layanan KB : Menyediakan layanan kesehatan reproduksi yang terjangkau dan berkualitas, serta memastikan ketersediaan alat kontrasepsi yang memadai.

- Sosialisasi dan Edukasi : Melakukan kampanye sosialisasi yang intensif mengenai pentingnya perencanaan keluarga dan penggunaan kontrasepsi yang efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun