Mohon tunggu...
Nadia Putri
Nadia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Prodi Kesehatan Masyarat, Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yuk, Kenali Hipertensi: Penyakit Silent Killer yang Berbahaya Bagi Kesehatan Kita!

9 Desember 2024   14:26 Diperbarui: 9 Desember 2024   14:39 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
   Gambar 1. Silent Killer (Sumber: Canva, edit by Nadia)

       Pernahkah kamu merasakan jantung berdebar-debar saat tidak beraktivitas atau mengalami pusing tanpa sebab yang jelas? Kamu mungkin menganggap sepele gejala-gejala tersebut. Sebaiknya kita jangan mengabaikannya karena gejala seperti jantung berdebar-debar ternyata bisa menyebabkan penyakit hipertensi yang sangat berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian. Hipertensi atau sering dikenal tekanan darah tinggi merupakan penyakit saat pembuluh darah mengalami peningkatan tekanan secara terus menerus. Orang bisa dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan sistolik darah lebih dari 140 mmHg dan diastolik lebih atau sama dengan 90 mmHg. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2023, angka hipertensi di Indonesia mencapai 30,8%. Angka tersebut meningkat dari yang sebelumnya 25,8% pada tahun 2013. Angka ini membuktikan bahwa penyakit hipertensi masih banyak terjadi di Indonesia.

 Mengapa Hipertensi Dijuluki "Silent Killer"?

      Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering disebut sebagai "silent killer"  karena banyak orang yang tidak menyadari mengalami hipertensi karena gejalanya tidak jelas, seperti sakit kepala yang sering diabaikan dan dianggap hal biasa. Lalu, mereka baru menyadari ketika sudah ada komplikasi penyakit yang lain, seperti stroke, gagal ginjal, penyakit jantung bahkan sampai menyebabkan kematian. Menurut data Riskesdas Kementerian Kesehatan RI 2018, sekitar 63 juta orang di Indonesia mengalami hipertensi, sayangnya lebih dari 427 ribu orang meninggal dunia setiap tahunnya akibat penyakit ini.

Siapa Sasarannya?

Gambar 2. Data Usia Hipertensi (Sumber: Riskedas 2018)
Gambar 2. Data Usia Hipertensi (Sumber: Riskedas 2018)

        Penyakit hipertensi bisa menyerang siapa saja, dari muda bahkan sampai usia tua. Tetapi, mayoritas yang menderita hipertensi adalah usia 55 tahun ke atas.

 

Apa Gejala Hipertensi?

    Secara umum, orang yang mengalami hipertensi memiliki gejala, seperti:

  1. Kepala pusing
  2. Merasa sesak/ jantung berdebar-debar
  3. Merasa mual dan muntah
  4. Suka kelelahan
  5. Pandangan berkabut
  6. Sering merasa gelisah

Apa faktor risiko terjadinya hipertensi?

     Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi, yaitu:

  1. Usia yang semakin tua, terutama di atas 55 tahun
  2. Adanya keturunan atau riwayat keluarga yang terkena hipertensi 
  3. Adanya kebiasaan makan-makanan yang tidak sehat, seperti makanan tinggi garam, alkohol
  4. Kurangnya aktivitas fisik atau olahraga
  5. Orang yang sedang  stres atau banyak pikiran     

 

Bagaimana cara mencegah hipertensi?

      Beberapa cara  untuk mencegah terjadinya hipertensi ini bisa dilakukan bagi orang yang belum menderita penyakit hipertensi atau yang sudah menderita hipertensi. Berikut ini adalah cara-caranya:

  1. Untuk orang yang belum menderita hipertensi dengan cara CERDIK

C: Cek Kesehatan Rutin

     Memeriksakan tekanan darah minimal 1 bulan sekali untuk mendeteksi penyakit sejak dini

E: Enyahkan Asap Rokok

    Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol

R: Rajin Aktivitas Fisik

    Beraktivitas/berolahraga minimal 150 menit setiap Minggu

D: Diet Seimbang

    Mengurangi makanan berlemak, tinggi garam/ asin, memperbanyak konsumsi buah dan sayur

I: Istirahat Cukup 

    Mencukupi waktu istirahat/tidur malam minimal 7-8 jam (Kemenkes)

K: Kelola Stres

    Mengelola agar tubuh tidak mengalami stres, seperti mengatur pernapasan, refreshing atau  jalan-jalan,

 

  1. Untuk Orang yang sudah menderita hipertensi dengan cara PATUH

P: Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter

    Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan anjuran dokter, seperti berobat

    ke dokter, mematuhi untuk minum obat

A: Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur

     Meminum obat yang sudah diresepkan oleh dokter secara tepat dan  teratur

T: Tetap diet dengan gizi seimbang

     Banyak mengonsumsi sayur dan buah, mengurangi makanan yang tinggi lemak

     dan membatasi konsumsi garam maksimal 1 sendok teh atau 2 gram per hari.

U: Upayakan aktivitas fisik dengan aman

     Melakukan aktivitas fisik atau olahraga, seperti jalan santai, berenang

H: Hindari asap rokok, alkohol 

     Menghindari untuk merokok dan asap rokok, alkohol

Yuk! Sayangi dirimu dengan jaga kesehatan mulai dari sekarang!

Referensi:

Causes, Symptoms, and Treatments. (online) https://www.healthline.com/health/hypertension (Diakses pada: 16 November 2024).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2023. Riskesdas 2023: Riset Kesehatan Dasar. [Online] diakses 10 November di https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/potret-sehat-indonesia-dari-kacamata-ski-2023/

Riskesdas Kementerian Kesehatan RI. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) (Vol. 44, Issue 8). https://doi.org/10.1088/1751-8113/44/8/085201

Suryani, N., Noviana, & Libri, O. 2020. Hubungan Status Gizi, Aktivitas Fisik, Konsumsi Buah dan Sayur dengan Kejadian Hipertensi di Poliklinik Penyakit dalam RSD Idaman Kota Banjarbaru. Jurnal Kesehatan Indonesia, 10(2), 100--107.

World Health Organization. (2023). Global Health Estimates: Leading Causes of Death (Diakses pada 17 November 2024).

Penulis: 

Nadia Putri Salsabela (Mahasiswi S1 Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun