Mekanisme kerja CNT dalam aplikasi biosensor:
- Biosensor Elektrokimia
Dalam biosensor elektrokimia, CNT bertindak sebagai elektroda kerja yang mengkatalisis reaksi redoks. Molekul biologis seperti enzim atau antibodi diimmobilisasi pada permukaan CNT. Ketika analit target hadir, reaksi redoks terjadi dan menghasilkan perpindahan elektron yang terdeteksi sebagai arus listrik atau perubahan potensial pada CNT.
- Biosensor Medan Efek (Field Effect)
      Dalam biosensor medan efek Carbon Nano Tube (CNT) memiliki sifat unik sebagai bahan semikonduktor yang sangat sensitif terhadap perubahan medan listrik di sekitarnya. Dalam biosensor ini, molekul target seperti protein atau DNA diimmobilisasi pada permukaan CNT. Ketika molekul target terikat, muatan pada molekul tersebut mengubah distribusi muatan di sekitar CNT, yang menyebabkan perubahan konduktivitas listrik pada CNT. Perubahan ini dideteksi sebagai sinyal.
- Biosensor Optik
CNT memiliki sifat optik yang unik, seperti penyerapan dan emisi cahaya pada panjang gelombang tertentu. Dalam biosensor optik, molekul target seperti protein atau DNA diimmobilisasi pada permukaan CNT. Ketika molekul target terikat, interaksi dengan CNT menyebabkan perubahan dalam penyerapan atau emisi cahaya, yang dideteksi sebagai sinyal optik.
DAFTAR PUSTAKA
Choi. H. K., Lee. J., Park. M. K., and Oh. J. H. (2017). Development of Single-Walled Carbon Nanotube-Based Biosensor for the Detection of Staphylococcus aureus. Journal of Food Quality, 2017, 8
Ferrier. D. C., and Honeychurch. K. C. (2021). Carbon Nanotube (CNT)-Based Biosensors. Biosensors, 11(12), 486.
Gergeroglu, H., Yildirim, S., & Ebeoglugil, M. F. (2020). Nano-carbons in biosensor applications: An overview of carbon nanotubes (CNTs) and fullerenes (C60). SN Applied Sciences, 2(4), 603.
Jha. N., and Ramaprabhu. S. (2010). Development of Aunanoparticles dispersed carbon nanotube-based biosensor for the detection ofparaoxon. Nanoscale, 2, Â 806-810