Mohon tunggu...
Nadia Pasaribu
Nadia Pasaribu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswi Kimia Universitas Negeri Medan

taekwondo

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Aplication Of Carbon Nanotubes In Biosensor For The Detection Of Staphylococcus Aureus

9 Juni 2024   21:02 Diperbarui: 9 Juni 2024   21:40 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://doi.org/10.1155/2017/5239487

(a) TEM and (b) HRTEM image of Au-MWNTs nanocomposite.http://dx.doi.org/10.1039/b9nr00336c
(a) TEM and (b) HRTEM image of Au-MWNTs nanocomposite.http://dx.doi.org/10.1039/b9nr00336c

Mekanisme kerja CNT dalam aplikasi biosensor:

  • Biosensor Elektrokimia

Dalam biosensor elektrokimia, CNT bertindak sebagai elektroda kerja yang mengkatalisis reaksi redoks. Molekul biologis seperti enzim atau antibodi diimmobilisasi pada permukaan CNT. Ketika analit target hadir, reaksi redoks terjadi dan menghasilkan perpindahan elektron yang terdeteksi sebagai arus listrik atau perubahan potensial pada CNT.

  • Biosensor Medan Efek (Field Effect)

           Dalam biosensor medan efek Carbon Nano Tube (CNT) memiliki sifat unik sebagai bahan semikonduktor yang sangat sensitif terhadap perubahan medan listrik di sekitarnya. Dalam biosensor ini, molekul target seperti protein atau DNA diimmobilisasi pada permukaan CNT. Ketika molekul target terikat, muatan pada molekul tersebut mengubah distribusi muatan di sekitar CNT, yang menyebabkan perubahan konduktivitas listrik pada CNT. Perubahan ini dideteksi sebagai sinyal.

https://doi.org/10.3390/bios11120486
https://doi.org/10.3390/bios11120486
https://doi.org/10.3390/bios11120486
https://doi.org/10.3390/bios11120486
  • Biosensor Optik

CNT memiliki sifat optik yang unik, seperti penyerapan dan emisi cahaya pada panjang gelombang tertentu. Dalam biosensor optik, molekul target seperti protein atau DNA diimmobilisasi pada permukaan CNT. Ketika molekul target terikat, interaksi dengan CNT menyebabkan perubahan dalam penyerapan atau emisi cahaya, yang dideteksi sebagai sinyal optik.

https://doi.org/10.3390/bios11120486
https://doi.org/10.3390/bios11120486
DAFTAR PUSTAKA

Choi. H. K., Lee. J., Park. M. K., and Oh. J. H. (2017). Development of Single-Walled Carbon Nanotube-Based Biosensor for the Detection of Staphylococcus aureus. Journal of Food Quality, 2017, 8

Ferrier. D. C., and Honeychurch. K. C. (2021). Carbon Nanotube (CNT)-Based Biosensors. Biosensors, 11(12), 486.

Gergeroglu, H., Yildirim, S., & Ebeoglugil, M. F. (2020). Nano-carbons in biosensor applications: An overview of carbon nanotubes (CNTs) and fullerenes (C60). SN Applied Sciences, 2(4), 603.

Jha. N., and Ramaprabhu. S. (2010). Development of Aunanoparticles dispersed carbon nanotube-based biosensor for the detection ofparaoxon. Nanoscale, 2,   806-810

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun