Mohon tunggu...
Nadia Muntaza_PWK_Unej
Nadia Muntaza_PWK_Unej Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menggambar, mendengarakn musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

COVID-19 Menyebabkan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Kabupaten Jember Mengalami Kontraksi

19 September 2023   00:03 Diperbarui: 19 September 2023   00:04 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cabang ilmu ekonomi Wilayah dan Kota telah mengalami perkembangan yang signifikan di banyak negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia, perkembangan ini telah diperkuat oleh kebijakan desentralisasi yang diterapkan oleh pemerintah melalui Undang-Undang No. 22 Tahun 1999, yang kemudian digantikan oleh Undang-Undang No. 32 Tahun 2004. Cabang ilmu ini muncul sebagai respons terhadap kritik terhadap ilmu ekonomi tradisional yang kurang memperhatikan dimensi lokasi (location) dan ruang (space) dalam analisisnya.

Ekonomi Wilayah adalah cabang ilmu ekonomi yang fokus pada analisis ekonomi suatu wilayah atau daerah tertentu, seperti kota, kabupaten, provinsi, atau bahkan negara bagian. Tujuan utama dari ekonomi wilayah adalah memahami bagaimana faktor-faktor lokal, seperti sumber daya alam, infrastruktur, tenaga kerja, kebijakan pemerintah, dan kondisi sosial ekonomi, mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di wilayah tersebut.

Pentingnya ekonomi wilayah terletak pada pemahaman yang lebih mendalam tentang perbedaan dan kesamaan antara berbagai wilayah ekonomi. Ini membantu para pengambil kebijakan, pelaku bisnis, dan akademisi untuk merencanakan strategi ekonomi yang lebih efektif dan berkelanjutan di tingkat lokal dan regional.

Salah satu aspek penting dalam ekonomi wilayah adalah analisis dampak ekonomi dari kebijakan pemerintah, investasi, atau perubahan ekonomi tertentu terhadap suatu wilayah. Ini dapat melibatkan perhitungan terkait pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, distribusi pendapatan, dan aspek lain yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat setempat.

Ekonomi wilayah juga mempertimbangkan konsep ruang dalam analisisnya. Hal ini mencakup studi tentang bagaimana geografi dan lokasi fisik memengaruhi aktivitas ekonomi, seperti perencanaan tata ruang, transportasi, dan pengembangan infrastruktur.

Selain itu, ekonomi wilayah dapat membantu dalam mengidentifikasi peluang dan tantangan ekonomi yang unik untuk setiap wilayah, sehingga dapat diambil tindakan yang sesuai untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi disparitas ekonomi antarwilayah, dan meningkatkan kualitas hidup penduduk setempat.

Dengan kata lain, ekonomi wilayah adalah alat penting untuk merencanakan, mengembangkan, dan mengelola ekonomi di tingkat lokal dan regional, serta untuk memahami bagaimana faktor-faktor tertentu memengaruhi keberhasilan ekonomi suatu wilayah.

Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah adalah cerminan dari perjalanan ekonomi yang melibatkan berbagai faktor dan dinamika selama periode tertentu. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Jember merupakan sebuah perjalanan yang mencerminkan dinamika ekonomi lokal dalam beberapa tahun terakhir. Kabupaten Jember, yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, telah mengalami berbagai perubahan dalam struktur ekonominya.

Sebelum kita masuk ke dalam analisis perkembangan ekonomi Kabupaten Jember, penting untuk dicatat bahwa tahun 2020 menjadi tahun kunci yang penuh tantangan bagi ekonomi wilayah ini. Hal ini disebabkan oleh merebaknya pandemi COVID-19, yang memengaruhi hampir semua aspek kehidupan dan aktivitas ekonomi di seluruh dunia.

Sebelum pandemi, Kabupaten Jember mencatat pertumbuhan ekonomi yang cukup positif. Pada tahun 2019, ekonominya tumbuh sebesar 5,51 persen, mencerminkan stabilitas dan potensi ekonomi yang cukup kuat. Sebagai wilayah dengan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang signifikan, Kabupaten Jember juga memiliki sektor-sektor industri dan jasa yang berkembang.

Namun, datangnya pandemi COVID-19 mengubah lanskap ekonomi Kabupaten Jember secara signifikan. Pada tahun 2020, ekonomi wilayah ini mengalami kontraksi sebesar 2,98 persen. Dampaknya terasa terutama pada sektor jasa, terutama di hotel dan restoran, yang menghadapi penurunan kunjungan dan aktivitas pariwisata yang signifikan. Beberapa hotel bahkan terpaksa tutup sementara.

Dalam konteks kesulitan ini, beberapa sektor mampu bertahan atau bahkan tumbuh. Sektor informasi dan komunikasi serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial mencatat pertumbuhan positif. Mungkin pandemi mendorong perubahan perilaku konsumen, seperti peningkatan penggunaan teknologi informasi dan perhatian lebih besar terhadap kesehatan.

Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tetap menjadi tulang punggung ekonomi Kabupaten Jember, dengan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) wilayah. Sektor-sektor ini mendukung mata pencaharian sebagian besar penduduk dan memainkan peran penting dalam mengelola sumber daya alam.

Pandemi COVID-19 juga memengaruhi ekonomi tidak hanya di Kabupaten Jember, tetapi juga di seluruh Jawa Timur dan skala nasional. Semua wilayah ini mengalami kontraksi ekonomi, menunjukkan bahwa tantangan ekonomi tidak hanya lokal, tetapi juga berskala regional dan nasional.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember mencatat bahwa ekonomi wilayah tersebut mengalami kontraksi sepanjang tahun 2020, dengan penurunan sebesar 2,98 persen akibat dampak pandemi Covid-19. Kepala BPS Jember, Arif Joko Sutedjo, menyatakan bahwa "Ekonomi Jember tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 2,98 persen, dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 5,51 persen pada tahun sebelumnya (2019)."

Dalam analisis berdasarkan sektor usaha, banyak sektor mengalami pertumbuhan negatif. Kontraksi terbesar terjadi pada sektor jasa lainnya, dengan penurunan sebesar 14,15 persen, diikuti oleh sektor penyediaan akomodasi dan makanan-minuman yang turun sebesar 13,26 persen. Menurut Arif, sektor hotel dan restoran sangat terdampak karena kurangnya pengunjung, bahkan beberapa hotel sempat tutup sementara.

Namun, ada beberapa sektor yang masih mencatat pertumbuhan positif. Sektor informasi dan komunikasi tumbuh sebesar 10,02 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan kegiatan sosial yang tumbuh sebesar 9,29 persen.

Arif juga menjelaskan bahwa sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan masih menjadi penyumbang utama ekonomi Jember dengan kontribusi sebesar 26,91 persen, diikuti oleh sektor industri pengolahan dengan 19,87 persen, dan sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor dengan 13,78 persen.

Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Jember pada tahun 2020 mencapai Rp76.039,98 miliar berdasarkan harga berlaku tahun 2010. Ini mengalami penurunan sebesar Rp1.185,73 miliar secara nominal, yang disebabkan oleh turunnya produksi akibat pandemi Covid-19 yang berlangsung hingga akhir tahun 2020.

Selama empat tahun sebelumnya (2016-2019), PDRB Jember terus meningkat, namun pada tahun 2020 terjadi penurunan akibat dampak pandemi, tidak hanya di Jember tetapi juga di Jawa Timur dan tingkat nasional, masing-masing mengalami kontraksi sebesar 2,39 persen dan 2,07 persen.

Mengatasi kontraksi dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Jember adalah sebuah tantangan yang kompleks dan memerlukan pendekatan yang terencana dan berkelanjutan. Ketika pandemi COVID-19 menyebabkan kontraksi ekonomi di Kabupaten Jember pada tahun 2020, pemerintah, bisnis, dan masyarakat lokal segera menyadari perlunya tindakan-tindakan berani untuk memulihkan dan memperkuat ekonomi wilayah ini.

Langkah pertama yang diambil adalah fokus pada kesehatan masyarakat. Upaya perlu dilakukan untuk mengendalikan penyebaran virus dan memastikan bahwa sistem kesehatan wilayah ini siap mengatasi tantangan kesehatan yang masih berlanjut. Ini mencakup peningkatan akses ke layanan kesehatan, tes COVID-19 massal, vaksinasi, dan edukasi masyarakat tentang protokol kesehatan yang harus diikuti.

Selanjutnya, pemerintah daerah berkolaborasi dengan pihak swasta untuk merancang paket stimulus ekonomi yang dirancang khusus untuk mendukung bisnis dan pekerja di Kabupaten Jember. Ini bisa termasuk insentif pajak, subsidi gaji, dan bantuan finansial langsung bagi mereka yang terdampak secara ekonomi oleh pandemi. Hal ini bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat dan menjaga bisnis agar tetap beroperasi.

Sementara itu, investasi dalam infrastruktur dan teknologi menjadi prioritas. Pemerintah Kabupaten Jember dapat merancang proyek-proyek infrastruktur yang memungkinkan pertumbuhan jangka panjang, seperti peningkatan aksesibilitas dan konektivitas, termasuk jaringan internet yang lebih kuat. Ini akan membantu sektor-sektor seperti perdagangan elektronik dan layanan online untuk berkembang.

Selain itu, diversifikasi ekonomi menjadi penting. Kabupaten Jember dapat merencanakan diversifikasi sektor ekonomi dengan mengembangkan potensi sektor-sektor lain yang ada, seperti agribisnis, pariwisata berkelanjutan, dan industri kreatif. Ini akan membantu mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu yang mungkin lebih rentan terhadap krisis seperti pandemi.

Selain dari segi ekonomi, pendidikan dan pelatihan keterampilan juga harus ditingkatkan untuk mendukung adaptasi tenaga kerja terhadap perubahan yang terjadi. Program pelatihan dan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan ekonomi lokal dapat membantu menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi tingkat pengangguran.

Selama proses pemulihan ini, transparansi dalam pengelolaan sumber daya dan dana publik sangat penting. Pemerintah Kabupaten Jember perlu memastikan bahwa dana stimulus digunakan secara efisien dan akuntabel.

Terakhir, partisipasi masyarakat juga ditekankan. Masyarakat harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan dan memiliki akses yang lebih baik kepada informasi yang berkaitan dengan peluang ekonomi dan sumber daya yang tersedia.

Secara keseluruhan, mengatasi kontraksi dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Jember memerlukan pendekatan yang holistik, dengan fokus pada kesehatan, stimulus ekonomi, diversifikasi, investasi infrastruktur, pendidikan, transparansi, dan partisipasi masyarakat. Dengan langkah-langkah ini, Kabupaten Jember dapat bergerak menuju pemulihan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Perkembangan ekonomi wilayah Kabupaten Jember adalah contoh nyata bagaimana kondisi ekonomi dapat berubah dalam waktu singkat akibat peristiwa eksternal seperti pandemi. Analisis ini dapat menjadi landasan untuk merencanakan langkah-langkah pemulihan ekonomi, diversifikasi sumber-sumber pendapatan, dan pengembangan sektor-sektor yang lebih tangguh untuk masa depan yang lebih stabil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun