Agrobisnis dan agroindustri merupakan strategi yang bijak untuk diambil oleh pemerintah Kabupaten Jember dalam menarik penduduk untuk bekerja di bidang yang memiliki laju pertumbuhan dan kualitas ekonomi yang tinggi. Masyarakat yang bekerja atau bermitra dengan bidang agrobisnis dan agroindustri tersebut akan dikenalkan dengan teknologi yang membantu proses pemasaran produk yang dihasilkan nantinya.Â
Tidak hanya itu masyarakat juga akan lebih banyak mendapatkan hal baru yang dapat menambah ilmu dan pengalaman mereka dalam bekerja di bidang pertanian industri.
Menurut Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Â akhir tahun anggaran 2020 dari Bappeda Kabupaten Jember, sebanyak 45,34% masyarakat Jember bekerja di sektor pertanian.Â
Hal inilah yang harusnya mendorong pemerintah Kabupaten Jember dalam memberikan solusi kepada rakyatnya untuk bergabung atau bermitra kepada pabrik-pabrik industri pertanian dan holtikultura yang ada. Â Sehingga masyarakat tidak hanya menjadi petani, tetapi juga menjadi mitra didalam bidang agrobisnis dan agroindustri.
Dalam pengembangan ekonomi Kabupaten Jember, sektor pertanian tidak hanya membuka lebar lapangan pekerjaan dibidang industri bagi masyarakat, tetapi juga bisa memberikan pengaruh yang luar biasa melalui bidang pariwisata hingga kuliner. Contohnya saja membangun agropolitan di era gempuran megapolitan dan smartcity.
Agropolitan sendiri merupakan penggabungan antara konsep modernisasi perkotaan dan sektor pertanian itu sendiri. Dengan memanfaatkan lahan pertanian atau perekebunan  yang ada, masyarakat dapat membantu menaikkan laju perekonomian Kabupaten Jember.  Agropolitan dapat menggabungkan antara bidang pertanian, pariwisata, kuliner, serta pendidikan sekaligus.Â
Misalnya saja dalam suatu lahan pertanian (sawah) atau perkebunan, masyarakat dan pemerintah saling bahu membahu menciptakan dan menginovasikan lahan yang awalnya hanya terlihat biasa saja menjadi luar biasa.
Untuk bidang pariwisata sendiri, bisa dimulai dari membangun beberapa fasilitas yang menarik masyarakat untuk berkunjung, misalnya saja menghias lahan dengan bunga-bunga, membangun spot foto yang berkonsep back to nature, mempersilahkan pengunjung untuk melihat secara langsung proses produksi produk yang dihasilkan, seperti pada pusat penelitian kopi dan kakao yang ada di Kabupaten Jember itu sendiri, serta inovasi lainnya.
Penggabungan antara bidang pendidikan dan pertanian dapat diimplementasikan dengan menyediakan praktik penanaman bibit pertanian dan holtikultura, memanen hasil tanam, menyediakan tempat serta alat penelitian hama dan kesuburan tanah, dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terutama para pelajar dan mahasiswa Kabupaten Jember agar mendapatkan ilmu dan pengalaman di sektor pertanian.
Pengembangan ekonomi dibidang pertanian juga dapat dikolaborasikan dengan bidang kuliner. Para pengusaha kuliner dapat bekerja sama dengan para petani untuk mendistribusikan hasil pertanian dalam bentuk masakan atau kuliner khas. Membangun rumah makan ditengah lahan perkebunan atau pertanian memiliki daya tarik sendiri bagi wisatawan karena konsep yang disajikan ialah menyatu dengan alam. Suasana yang sejuk dan pemandangan yang indah akan membuat wisatawan menikmati kuliner yang disajikan.
Untuk dapat merealisasikan agropolitan, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Jember harus memiliki upaya dalam meningkatkan kualitas produksi hasil tanamnya, antara lain pengembangan teknologi, mengadakan pancausaha tani, pembangunan pascapanen, penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, penentuan harga yang layak bagi produsen dan konsumen, mengedukasi masyarakat melalui sosialisasi tentang pertanian modern, serta mengembangkan produk holtikultura.Â