Kejadian saya baru-baru ini adalah kebersihan di kos, baik itu toilet, wastafel, dan juga ruangan terkadang sangat kotor dan membuat jijik. Tanpa bisa menegur siapa yang melakukan hal tidak baik seperti itu dan mengganggu kenyamanan pihak lain. Apabila punya peraturan dan lingkungan yang cukup tinggi sosialisasinya pasti dapat dengan mudah menemukan orang yang suka mengotori tempat. Dengan menegurnya dan menyuruhnya bertanggungjawab akan ada efek jera serta kesadaran yang perlu dibangun.Â
Pentingnya komunikasi lain dalam mengingatkan kebaikan adalah memberikan sugesti untuk berbuat baik pula, seperti saat yang lain solat tentu kita akan langsung sholat, jika yang lain menjaga kebersihan dan ada piket, kita juga memiliki kegiatan yang sama. Apabila teman kita memakan sesuatu yang halal maka kita secara otomatis akan mencari sumber pangan halal.Â
Ajakan kebaikan akan terus mengalir karena ada generasi atau seseorang yang tak pernah memutuskannya. Melalui ajakan berkala dan terus-menerus bisa membuat seseorang luluh. Maka dari itu sebagai remaja perlu untuk melakukan komunikasi aktif agar orang yang ada dilingkungan kita menyadari kewajiban dan larangan dalam islam.Â
Cara mudah mengajak kebaikan di lingkungan kos yang cukup individualis adalah mengakrabkan diri dengan sesama, jika sudah menjadi teman, tentu saja tak ada pikiran kurang enak dalam menegur. Bukti nyata ketika di pondok, bahkan senior yang dulunya tidak dikenal atau pengurus, tak segan menegur karena ada keterikatan dalam sebuah peraturan dan tanggung jawab.Â
Cara yang kedua adalah, menumbuhkan jiwa kepedulian tinggi, terkadang saya pribadi sengaja bertanya kepada teman beda kamar apakah sudah sholat atau mau wudhu, tujuannya untuk menyadarkan orang lain bahwa ada tanggungan sebagai seorang muslim yang taat dalam menyembah Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H