Mohon tunggu...
Nadia Ika badarsih
Nadia Ika badarsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Healing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Tahapan Perkembangan Psikososial dan 8 Tahapan Perkembangan Psikososial yang Dicetuskan Erik Erikson

28 Oktober 2024   10:43 Diperbarui: 28 Oktober 2024   10:50 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Erikson berpendapat bahwa kepribadian berkembang dalam urutan yang telah ditentukan melalui delapan tahap perkembangan psikososial, dari masa bayi hingga dewasa. Selama setiap tahap, seseorang mengalami krisis psikososial yang dapat memengaruhi perkembangan kepribadian secara positif atau negatif.
Bagi Erikson (1958, 1963), krisis-krisis ini bersifat psikososial karena melibatkan kebutuhan psikologis individu (yaitu psiko) yang bertentangan dengan kebutuhan masyarakat (yaitu sosial).
Menurut teori tersebut, penyelesaian yang berhasil dari setiap tahap akan menghasilkan kepribadian yang sehat dan perolehan nilai-nilai dasar. Nilai-nilai dasar adalah kekuatan karakteristik yang dapat digunakan ego untuk menyelesaikan krisis berikutnya.

Kegagalan menyelesaikan satu tahap dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan untuk menyelesaikan tahap selanjutnya dan, oleh karena itu, kepribadian dan rasa percaya diri yang lebih tidak sehat. Namun, tahap-tahap ini dapat diatasi dengan sukses di kemudian hari.Erikson berpendapat bahwa kepribadian berkembang dalam urutan yang telah ditentukan melalui delapan tahap perkembangan psikososial, dari masa bayi hingga dewasa. Selama setiap tahap, seseorang mengalami krisis psikososial yang dapat memengaruhi perkembangan kepribadian secara positif atau negatif.

Bagi Erikson (1958, 1963), krisis-krisis ini bersifat psikososial karena melibatkan kebutuhan psikologis individu (yaitu psiko) yang bertentangan dengan kebutuhan masyarakat (yaitu sosial).

Menurut teori tersebut, penyelesaian yang berhasil dari setiap tahap akan menghasilkan kepribadian yang sehat dan perolehan nilai-nilai dasar. Nilai-nilai dasar adalah kekuatan karakteristik yang dapat digunakan ego untuk menyelesaikan krisis berikutnya.

Kegagalan menyelesaikan satu tahap dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan untuk menyelesaikan tahap selanjutnya dan, oleh karena itu, kepribadian dan rasa percaya diri yang lebih tidak sehat. Namun, tahap-tahap ini dapat diatasi dengan sukses di kemudian hari.

Berbagai perkembangan dalam diri manusia dapat dilihat dari berbagai aspek, termasuk perkembangan psikososial
Mengetahui setiap tahap perkembangan dapat memberikan wawasan yang bermanfaat tentang kepribadian diri sendiri, dan juga orang lain.
Salah satu Psikolog dan Profesor terkemuka di Universitas Harvard dan Universitas California, bernama Erik Erikson, berteori bahwa kepribadian dapat dikembangkan melalui 8 tahap kehidupan yang berbeda, yang kemudian disebut Teori Perkembangan Psikososial Erik Erikson.

Apakah 8 tahapan itu?Berbagai perkembangan dalam diri manusia dapat dilihat dari berbagai aspek, termasuk perkembangan psikososial

Mengetahui setiap tahap perkembangan dapat memberikan wawasan yang bermanfaat tentang kepribadian diri sendiri, dan juga orang lain.

Salah satu Psikolog dan Profesor terkemuka di Universitas Harvard dan Universitas California, bernama Erik Erikson, berteori bahwa kepribadian dapat dikembangkan melalui 8 tahap kehidupan yang berbeda, yang kemudian disebut Teori Perkembangan Psikososial Erik Erikson.

Apakah 8 tahapan itu?

Perkembangan Psikososial

Perkembangan Psikososial

Sebelum mengenali 8 tahapan perkembangan psikososial yang dicetuskan oleh Psikolog Erik Erikson, pertama-tama ketahui apa itu perkembangan psikososial terlebih dahulu

Melansir dari Only my Health, menurut Dr. Tanu Singh, seorang Psikolog Klinis dari Healthcare Clinic, India, menjelaskan bahwa perkembangan psikososial adalah pertumbuhan seseorang menurut aspek sosial dan psikologi

Jadi, keterampilan sosial, kepribadian, dan karakter manusia akan berkembang dan dapat dipelajari sejak bayi seiring bertambahnya usia.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Perkembangan Psikososial

Kehidupan Sosial Anak

Kehidupan Sosial Anak 

Perkembangan psikososial adalah proses yang kompleks yang melibatkan interaksi antara faktor-faktor psikologis dan sosial yang memengaruhi perkembangan individu sepanjang hidupnya.

Berikut ini beberapa faktor yang dapat memengaruhi perkembangan psikososial:

Keluarga

Keluarga adalah faktor utama yang memengaruhi perkembangan psikososial individu.

ADVERTISEMENT

1.Hubungan antara anggota keluarga, pola pengasuhan, dukungan emosional, dan komunikasi keluarga dapat memengaruhi perkembangan psikologis dan sosial seseorang

Teman dan Hubungan Sosial

Interaksi dengan teman sebaya dan hubungan sosial lainnya juga memainkan peran penting dalam perkembangan psikososial.

Hubungan dengan teman-teman dapat memengaruhi perkembangan identitas, kemampuan sosial, dan perkembangan keterampilan interpersonal.

Kultur dan Nilai-Nilai

Budaya dan nilai-nilai masyarakat tempat individu tinggal dapat berperan besar dalam membentuk pandangan dunia dan nilai-nilai pribadi.

Nilai-nilai budaya dan norma sosial dapat memengaruhi perkembangan moral dan sosial seseorang

Faktor Genetik

Faktor genetik juga memiliki pengaruh terhadap perkembangan psikososial

Beberapa sifat pribadi, seperti temperamen, bisa memiliki dasar genetik yang kuat.

Pendidikan dan Pengalaman Belajarbergantung pada orang yang mengasuhnya dalam memenuhi semua yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup termasuk makanan, kasih sayang, kehangatan, dan keamanan

Jika pengasuh gagal memberi setiap kebutuhan di masa ini, anak akan merasa bahwa mereka tidak dapat memercayai atau bergantung pada orang dewasa dalam hidup mereka

2. Tahap Otonomi vs Rasa Malu (Usia 18 Bulan--3 Tahun)

Di tahap ini, keterampilan fisik anak-anak tumbuh saat mereka menjelajahi lingkungan mereka dan belajar untuk lebih mandiri

Mereka mulai melakukan tindakan dasar sendiri dan membuat keputusan sederhana mengenai hal-hal yang mereka sukai

Dengan membiarkan anak-anak membuat pilihan dan mendapatkan kendali atas dirinya sendiri, orang tua dan pengasuh dapat membantu anak-anak mengembangkan rasa otonomi

Jika tahap ini gagal karena anak hidup dalam lingkungan yang terkontrol, maka dapat menghasilkan rasa malu dan selalu meragukan kemampuan mereka untuk mengurus diri sendiri

Adapun contoh keterampilan yang bisa dilakukan anak apda tahap ini, meliputi:

Toilet training

Berpakaian

Menyikat gigi

Selain itu, tahap ini juga mencakup keterampilan fisik, seperti berlari dan melompat.. 

3. Tahap Inisiatif vs rasa bersalah (Usia 4 Tahun)

Tahap ketiga perkembangan psikososial terjadi selama tahun-tahun prasekolah.

Selama tahap ini, seorang anak belajar untuk memulai interaksi sosial dan aktivitas bermain dengan anak-anak lain

Anak-anak juga banyak bertanya pada tahap ini

Anak yang berhasil pada tahap ini akan merasa mampu memimpin orang lain

Lalu, untuk anak yang gagal melewatinya, yang disebabkan karena terlalu dikendalikan atau dibuat merasa bahwa pertanyaan mereka mengganggu, akan memiliki sikap yang sering meragukan diri dan kurangnya inisiatif.

4. Tahap Ketekunan vs Rasa Rendah Diri (Usia 5--12 Tahun)

Melalui interaksi sosial, anak-anak mulai mengembangkan rasa bangga atas prestasi dan kemampuan mereka

Di masa ini anak-anak perlu mengatasi tuntutan sosial dan akademik yang baru

Keberhasilan melewati tahap ini mengarah pada rasa kompetensi, sedangkan kegagalan menghasilkan perasaan rendah diri.

5. Tahap Identitas vs Kebingungan (Usia 12--18 Tahun)

Remaja Pubertas

Tahap ini memainkan peran penting dalam mengembangkan rasa identitas diri yang akan terus memengaruhi perilaku dan perkembangan selama sisa hidup seseorang.

Mereka yang menerima dorongan dan kekuatan yang tepat melalui eksplorasi pribadi akan memiliki identitas diri yang kuat, perasaan kemandirian, dan kontrol.

Kegagalan dalam tahap ini menyebabkan rasa tidak aman, bingung tentang diri mereka sendiri dan masa depan.

6. Keintiman vs Isolasi (Usia 18--40 Tahun)

Hubungan Romantis

Tahap ini meliputi masa dewasa awal ketika seseorang mengeksplorasi hubungan pribadi dengan orang lain.

Di rentang usia ini, seseorang perlu membentuk hubungan yang intim dan penuh kasih dengan orang lain.

Sukses melewatinya akan mengarah pada hubungan yang kuat, sementara kegagalan akan menghasilkan rasa kesepian dan isolasi.

7. Generativitas vs Stagnasi (Usia 40 hingga 65 Tahun)

Keluarga Bahagia (Orami Photo Stock)

Foto: Keluarga Bahagia (Orami Photo Stock)

Di masa ini, seseorang menentukan kembali prioritas dalam hidupnya.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan membesarkan anak-anak, produktif di tempat kerja, dan terlibat dalam kegiatan dan organisasi masyarakat.

Kesuksesan pada tahap ini akan mengarah pada perasaan berguna dan memiliki rasa pencapaian, sementara kegagalan akan membuat seseorang merasa tidak produktif dan tidak terlibat di dunia.

8. Tahap Integritas vs Keputusasaan (Usia >66 Tahun)

Tahap terakhir dalam teori perkembangan psikososial Erikson adalah integritas vs keputusasaan.

Tahap ini dimulai sekitar usia 66 tahun dan berlanjut selama sisa hidup seseorang.

Selama tahap ini, seseorang akan merefleksikan kehidupan dan pencapaian mereka, serta menerima kenyataan bahwa kematian tidak dapat dihindari

Menurut Erikson, jika seseorang merasa hidupnya tidak produktif, atau jika seseorang memiliki rasa bersalah atas hal-hal yang terjadi di masa lalu, hal tersebut dapat menimbulkan perasaan putus asa.

Kemudian, ketika sukses pada tahap ini akan mengarah pada perasaan puas dan merasa bijaksana.

Itu dia ulasan mengenai tahap perkembangan psikososial berdasarkan teori dari Erik Erikson.

Adanya teori ini diharapkan dapat menjadi tips yang membantu untuk memikirkan beberapa konflik dan tantangan berbeda yang mungkin dihadapi seseorang saat menjalani kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun