Plagiarisme adalah tindakan mengambil karya atau ide orang lain tanpa memberikan penghargaan kepada pemilik aslinya. Di Indonesia, kasus plagiarisme sering ditemukan di dunia pendidikan, jurnalistik, dan industri kreatif. Menurut Kemendikbudristek (2023), plagiarisme merupakan pelanggaran serius terhadap etika akademik yang dapat mencoreng reputasi pelaku sekaligus melanggar hak cipta.
Bagaimana Plagiarisme Dikenali?
Mengenali plagiarisme adalah langkah awal untuk mencegahnya. Proses ini disebut identifikasi plagiarisme. Menurut Puspitasari (2020), plagiarisme biasanya diidentifikasi dengan bantuan perangkat lunak seperti Turnitin yang membandingkan dokumen dengan ribuan sumber lainnya. Namun, pemeriksaan manual juga diperlukan untuk memahami konteks tulisan.
Beberapa tanda plagiarisme antara lain:
Kesamaan teks tanpa atribusi, yang sering ditemukan dalam tugas akademik mahasiswa.
Fakta atau data penting disajikan tanpa menyebutkan sumbernya.
Struktur argumen yang identik dengan karya lain (Kemendikbudristek, 2023).
Jenis Plagiarisme Berdasarkan yang Diambil:
Menurut Wahyuni (2022), plagiarisme dapat dikategorikan berdasarkan elemen karya yang dijiplak:
1. Plagiarisme Ide: Menyalin gagasan orang lain tanpa memberikan kredit.
2. Plagiarisme Teks: Menyalin kalimat atau paragraf secara langsung tanpa menyebutkan sumber.
3. Plagiarisme Data: Menggunakan data hasil penelitian orang lain tanpa izin atau atribusi.
Di dunia akademik, plagiarisme teks adalah jenis yang paling sering ditemukan, terutama dalam penyusunan skripsi dan laporan penelitian (Puspitasari, 2020).
Berdasarkan Proporsi yang Dijiplak:
Plagiarisme juga dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah karya yang dijiplak:
Parsial: Hanya sebagian kecil dari teks atau ide yang diambil.
Mayor: Sebagian besar isi karya dijiplak dari sumber lain.
Total: Karya sepenuhnya dijiplak tanpa perubahan apapun.
Supriyadi (2021) mencatat bahwa plagiarisme parsial sering kali dilakukan secara tidak sengaja oleh mahasiswa, sementara plagiarisme mayor lebih umum ditemukan dalam karya akademik yang dipublikasikan secara daring.
Berdasarkan Pola yang Digunakan:
Cara penjiplakan juga menentukan jenis plagiarisme, seperti yang dijelaskan oleh Tjakraatmadja (2022):
1. Langsung: Teks diambil persis tanpa modifikasi.
2. Tersembunyi: Hanya beberapa kata yang diubah, tetapi ide dasarnya tetap sama.
3. Mosaik: Menggabungkan berbagai sumber tanpa memberikan atribusi.
4. Self-Plagiarism: Menggunakan kembali karya sendiri tanpa izin atau atribusi.
Menurut Wahyuni (2022), plagiarisme tersembunyi merupakan salah satu pola yang paling sulit terdeteksi karena pelaku berusaha menyamarkan penjiplakan dengan perubahan minimal.
Berdasarkan Penyajian:
Menurut Kemendikbudristek (2023), cara plagiarisme disajikan juga menentukan jenisnya:
Eksplisit: Penjiplakan yang terlihat jelas karena teks identik dengan sumber asli.
Implis t: Penjiplakan tersamar melalui penyajian ulang ide tanpa perubahan signifikan.
Kolaboratif: Plagiarisme dilakukan oleh dua atau lebih individu dalam proyek bersama.
Otomatis: Menggunakan alat bantu untuk menyalin konten tanpa menyebutkan sumber.
Plagiarisme implisit sering kali tidak disadari, terutama karena minimnya pemahaman tentang pentingnya atribusi dalam karya ilmiah (Supriyadi, 2021).
Pencegahan: Langkah yang Bisa Dilakukan:
Pencegahan plagiarisme dimulai dari edukasi tentang pentingnya etika akademik. Wahyuni (2022) menekankan bahwa penggunaan perangkat lunak deteksi plagiarisme harus disertai dengan pembimbingan tentang cara menyusun karya yang orisinal.
Referensi:
Kemendikbudristek. (2023). Panduan Etika Akademik dan Pencegahan Plagiarisme. Jakarta: Kemendikbudristek.
Puspitasari, R. (2020). Plagiarisme dalam Dunia Akademik: Studi Kasus pada Mahasiswa Perguruan Tinggi di Indonesia. Bandung: ITB Press.
Supriyadi, A. (2021). "Analisis Pola Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa Indonesia." Jurnal Pendidikan Indonesia, 12(3), 45--60.
Tjakraatmadja, J. H. (2022). Etika Akademik: Panduan Mencegah Plagiarisme. Jakarta: Gramedia.
Wahyuni, D. (2022). Pentingnya Kesadaran Etika dalam Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H