2. Tersembunyi: Hanya beberapa kata yang diubah, tetapi ide dasarnya tetap sama.
3. Mosaik: Menggabungkan berbagai sumber tanpa memberikan atribusi.
4. Self-Plagiarism: Menggunakan kembali karya sendiri tanpa izin atau atribusi.
Menurut Wahyuni (2022), plagiarisme tersembunyi merupakan salah satu pola yang paling sulit terdeteksi karena pelaku berusaha menyamarkan penjiplakan dengan perubahan minimal.
Berdasarkan Penyajian:
Menurut Kemendikbudristek (2023), cara plagiarisme disajikan juga menentukan jenisnya:
Eksplisit: Penjiplakan yang terlihat jelas karena teks identik dengan sumber asli.
Implis t: Penjiplakan tersamar melalui penyajian ulang ide tanpa perubahan signifikan.
Kolaboratif: Plagiarisme dilakukan oleh dua atau lebih individu dalam proyek bersama.
Otomatis: Menggunakan alat bantu untuk menyalin konten tanpa menyebutkan sumber.
Plagiarisme implisit sering kali tidak disadari, terutama karena minimnya pemahaman tentang pentingnya atribusi dalam karya ilmiah (Supriyadi, 2021).