Salah satu caranya adalah dengan diet. Diet dalam dunia kesehatan tidak hanya bertujuan untuk menurunkan berat badan. Tetapi juga dilakukan oleh orang yang menderita penyakit tertentu yang mengakibatkan ia harus lebih memperhatikan asupan makan yang masuk ke tubuh seperti lebih selektif memilih pantangan makanan. Pada dasarnya, diet adalah untuk mengatur pola makan sesuai dengan kebutuhan sehari hari. Sehingga konsep makan yang baik adalah bukan untuk kenyang tetapi untuk memenuhi kebutuhan yang cukup per harinya.
Adanya fenomena mager menjadi tantangan tersendiri bagi kaum muda merealisasikan tujuannya mencapai berat badan ideal. Tidak dapat dimungkiri bahwa diet akan lebih efektif jika disertai dengan olahraga. Karena selain mengatur pola makan, metabolisme tubuh perlu didukung dengan adanya aktivitas yang membantu proses pembakaran lemak.Â
Ketika lemak lebih banyak terbakar maka progress diet menuju berat badan ideal akan semakin cepat terasa. Penelitian menyatakan bahwa, kegemukan dipengaruhi oleh kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan. Energi yang disimpan dalam tubuh sebagai timbunan lemak akan dikeluarkan melalui aktivitas fisik.Â
Sebanyak 20%-50% kelebihan energi dalam jaringan lemak dapat dikeluarkan melalui aktivitas fisik (Turege dkk, 2019). Sehingga aktivitas fisik memang penting dilakukan agar tidak terdapat timbunan lemak berlebih dalam tubuh sehingga memicu obesitas. Terutama pada penderita overweight dan obesitas, usaha menurunkan berat badan umum dikenal dengan istilah work out di kalangan muda. Yaitu dengan berolahraga, melakukan latihan fisik untuk meningkatkan serta menjaga kebugaran tubuh.
Dengan maraknya sikap mager yang dialami para remaja, hal ini menurunkan motivasi mereka untuk memulai hidup sehat. Motivasi melakukan suatu usaha menjadi sedikit menurun karena adanya alternatif lain yang dianggap lebih hemat tenaga dan waktu. Sehingga hal ini dinilai lebih efisien dibandingkan dengan bersusah payah menggerakkan anggota tubuh. Lama kelamaan, hal ini mempengaruhi pola pikir remaja dalam melakukan sesuatu yaitu cenderung suka menggunakan alternatif yang less effort namun hasil maksimal.
Konsisten merupakan kunci keberhasilan segala hal. Selain niat, konsisten merupakan bentuk usaha yang tidak dapat dilewatkan dalam proses diet. Alternatif yang dapat diterapkan apabila ingin diet adalah dengan memperbaiki dan menjaga konsistensi pola makan sehat. Mulai dari membiasakan mengurangi makan makanan berlemak, memperbanyak sayur buah dan mengurangi konsumsi gula.Â
Diet dapat dilakukan dengan perlahan dan bertahap. Karena kebiasaan buruk dapat diubah dengan kebiasaan baru yang lebih baik. Contohnya adalah ketika terbiasa memakan lima buah gorengan, tepung-tepungan, dan minuman dengan dosis gula tinggi, dapat perlahan dikurangi menjadi empat, kemudian hari menjadi tiga dan begitu seterusnya. Pembiasaan diri memiliki pola makan sehat ini akan perlahan memperbaiki kualitas hidup dalam hal kesehatan.
Penanganan obesitas tidak harus menggunakan obat. Terdapat banyak cara untuk menurunkan berat badan pada penderita obesitas, yaitu seperti yang sudah disinggung adalah dengan mengatur pola makan dan olahraga.Â
Untuk mengurangi lemak yang masuk ke tubuh dapat diatur dengan mengurangi porsi nasi, menghindari gorengan terutama yang bertepung, minuman manis dan membatasi konsumsi daging maupun sumber hewani lainnya. Apabila sudah parah dan terindikasi obesitas, penanganannya akan lebih sulit. Untuk itu lebih baik mencegah resiko obesitas daripada memperbaikinya di kemudian hari. Aktivitas fisik dapat mulai ditambah dengan membiasakan berjalan kaki atau naik turun tangga.Â
Memulai perubahan dari hal hal kecil akan membawa ke perubahan yang lebih besar. Penyakit tidak menular kadang kali tidak terasa dan tidak disadari. Untuk itu kaum muda harus lebih waspada akan resiko penyakit agar ketika usia lanjut tidak merasakan akibat dari kebiasaan buruknya semasa muda. Terutama obesitas yang menjadi sumber dari segala penyakit yang mana dapat memicu masalah kesehatan lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H