Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini lebih menekankan pada pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan ini dipilih karena fokus utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, menggambarkan, dan menganalisis isu moral yang diangkat dalam film Budi Pekerti serta dampaknya terhadap persepsi masyarakat terkait budi pekerti dan etika di era digital. Penelitian ini tidak bertujuan untuk menghasilkan data statistik atau pengukuran kuantitatif, tetapi lebih kepada pemahaman mendalam tentang pengaruh media sosial terhadap perilaku sosial, sebagaimana tercermin dalam cerita dan karakter dalam film tersebut.
Langkah pertama dalam penulisan adalah pengumpulan bahan-bahan yang relevan, terutama film Budi Pekerti itu sendiri, yang menjadi objek utama dalam penelitian ini. Film ini dipilih karena merupakan karya yang secara langsung mengangkat tema tentang media sosial dan moralitas, sebuah isu yang sangat relevan dengan kehidupan masyarakat modern. Penulis menonton film ini secara menyeluruh untuk memahami karakter-karakter yang ada serta alur cerita yang membahas permasalahan moral yang timbul akibat penggunaan media sosial.
Selanjutnya, analisis terhadap elemen-elemen film dilakukan untuk memahami bagaimana nilai-nilai budi pekerti disampaikan melalui karakter-karakter dan narasi. Fokus utama adalah pada interaksi antar karakter yang menggunakan media sosial, serta bagaimana media sosial memengaruhi keputusan dan tindakan mereka. Penulis juga mengidentifikasi simbol-simbol yang digunakan dalam film yang menggambarkan konflik moral, misalnya melalui perubahan perilaku karakter yang dipengaruhi oleh ekspektasi sosial atau persepsi diri yang tercipta lewat media sosial.
Selain itu, penulis juga melakukan studi literatur terkait dengan dampak media sosial terhadap perilaku sosial dan moralitas. Meskipun metode ini tidak melibatkan penggunaan teori-teori formal secara mendalam, literatur tersebut membantu penulis untuk memberi konteks pada analisis yang dilakukan. Penulis merujuk pada artikel-artikel yang membahas pengaruh media sosial dalam kehidupan sehari-hari dan dampaknya terhadap perilaku individu, baik dalam konteks sosial maupun moral. Studi literatur ini juga memberikan perspektif tambahan mengenai relevansi isu yang diangkat dalam film Budi Pekerti dalam masyarakat saat ini.
Metode penulisan ini tidak mengandalkan eksperimen atau pengumpulan data primer dari responden, melainkan lebih menekankan pada interpretasi dan analisis terhadap sumber-sumber yang sudah ada. Oleh karena itu, penulis melakukan analisis mendalam terhadap konten film dan hasil literatur yang ada untuk memberikan gambaran yang jelas tentang isu yang dibahas dalam film tersebut. Pendekatan ini bertujuan untuk menghasilkan pemahaman yang lebih kaya dan menyeluruh tentang dampak media sosial terhadap etika dan moralitas di masyarakat.
Dalam hal ini, hasil analisis yang didapatkan kemudian disajikan secara deskriptif, dengan penekanan pada pembahasan karakter-karakter dalam film dan bagaimana cerita tersebut dapat memberikan pelajaran moral yang relevan dengan kehidupan digital saat ini. Penulis juga mencatat peran media sosial dalam membentuk pola pikir dan perilaku individu, serta bagaimana film ini bisa menjadi sarana edukatif yang efektif dalam menyampaikan nilai-nilai budi pekerti kepada audiens.
PEMBAHASANÂ
Film Budi Pekerti, yang disutradarai oleh Wregas Bhanuteja, telah menarik perhatian banyak penonton dan kritikus sejak penayangannya di berbagai festival film internasional. Salah satu alasan utama di balik perhatian ini adalah tema yang diangkat, yaitu dampak media sosial terhadap kehidupan sosial, psikologis, dan moralitas masyarakat. Dalam pembahasan ini, penulis akan menganalisis film Budi Pekerti melalui berbagai perspektif, mulai dari pemilihan tema, proses produksi, hingga respons penonton dan kritik yang muncul. Penulis juga akan mengangkat bagaimana film ini menggambarkan persoalan-persoalan sosial yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, serta bagaimana pengaruh media sosial dapat memperburuk atau memperbaiki perilaku seseorang.
Film Budi Pekerti mengangkat tema yang sangat relevan dengan kondisi sosial saat ini, terutama mengenai dampak media sosial terhadap kehidupan sehari-hari. Dalam film ini, kita dapat melihat karakter-karakter yang berjuang dalam menghadapi pengaruh media sosial yang sering kali memanipulasi persepsi dan membentuk norma-norma sosial baru. Tema ini sangat penting untuk dibahas mengingat media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Banyak orang yang terjebak dalam dunia maya, di mana mereka cenderung membentuk identitas yang berbeda dari dunia nyata.
Menurut Riyasti (2023), film Budi Pekerti menggambarkan dampak media sosial yang sangat kuat terhadap karakter-karakter yang ada dalam cerita. Dalam dunia yang serba terbuka ini, orang sering kali kehilangan privasi mereka, dan itu berpengaruh besar terhadap kesehatan mental. Salah satu contoh yang muncul dalam film adalah karakter yang terobsesi untuk selalu tampil sempurna di media sosial, padahal kenyataannya mereka mengalami masalah pribadi yang serius. Fenomena ini sejalan dengan riset yang menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan, terutama di kalangan remaja (Riandi, 2023).
Film ini juga menyentuh isu tentang kesenjangan antara dunia maya dan dunia nyata, di mana banyak orang yang membentuk identitas yang tidak sesuai dengan kenyataan. Sebagai contoh, dalam film ini, karakter-karakter utama seperti Muklas yang diperankan oleh Angga Yunanda, harus menjalani transformasi fisik yang cukup drastis untuk menggambarkan perubahan dalam dirinya akibat pengaruh media sosial (Alvirtyantoro, 2023). Perubahan ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam membentuk citra diri seseorang, yang bisa jadi sangat jauh dari kenyataan.