Mohon tunggu...
Nadia Hanifa
Nadia Hanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan UNNES

Selanjutnya

Tutup

Film

Film Budi Pekerti : Menyampaikan Nilai Moral dan Etika dalam Konteks Perundungan Siber di Masyrakat Modern

13 Desember 2024   12:00 Diperbarui: 13 Desember 2024   10:57 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

ABSTRAK

Penelitian ini membahas pentingnya penerapan nilai-nilai moral dan etika dalam konteks perundungan siber yang marak terjadi di masyarakat modern. Latar belakang penelitian ini adalah semakin meningkatnya kasus perundungan siber yang menyebabkan dampak psikologis serius bagi korban. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi nilai-nilai budi pekerti yang relevan dalam mencegah dan menangani kasus perundungan siber, serta untuk merumuskan strategi edukasi moral yang efektif dalam konteks media digital. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai moral seperti empati, tanggung jawab, dan kesadaran diri dapat mengurangi perilaku perundungan di ruang siber. Manfaat penelitian ini adalah memberikan panduan praktis bagi pendidik, orang tua, dan pembuat kebijakan dalam mengajarkan nilai-nilai budi pekerti sebagai upaya preventif terhadap perundungan siber.

Kata Kunci: budi pekerti, nilai moral, etika, perundungan siber, masyarakat modern

PENDAHULUAN 

Perundungan itu memberikan luka yang mendalam, baik secara psikis maupun mental, sehingga dia bertekad untuk melakukan balas dendam kepada para pelaku(Rossi Galih Kesuma,2024).Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Berbagai platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter memungkinkan individu untuk berinteraksi, berbagi informasi, dan membangun identitas secara daring. Namun, pengaruh media sosial tidak hanya terbatas pada interaksi dan komunikasi, tetapi juga mencakup perubahan nilai sosial dan moral di masyarakat. Salah satu isu penting dalam konteks ini adalah bagaimana media sosial mempengaruhi nilai-nilai budi pekerti dalam hubungan antarindividu. Kehadiran media sosial sering kali memicu konfrontasi dan polarisasi, di mana nilai moral dan etika yang dimiliki seseorang dapat berbenturan dengan persepsi publik (Farisi & Setiawan, 2022). Film Budi Pekerti, yang disutradarai oleh Wregas Bhanuteja, hadir sebagai media yang menggambarkan dinamika ini. Film ini menyoroti konflik sosial yang diakibatkan oleh dampak media sosial dalam kehidupan keluarga dan masyarakat, serta menunjukkan bagaimana tekanan sosial dapat menguji ketahanan nilai-nilai budi pekerti seseorang.Penelitian mengenai pengaruh media sosial terhadap perilaku sosial dan psikologis telah banyak dilakukan. Misalnya, penelitian yang dilakukan oleh Safyra (2023) menyoroti bagaimana media sosial berpotensi memberikan tekanan psikologis yang tinggi pada pengguna, terutama dalam konteks pencitraan diri dan kompetisi sosial. Selain itu, penelitian dari Hartini (2023) menggarisbawahi bahwa media sosial sering kali menjadi pemicu konflik sosial yang dapat memengaruhi hubungan personal dan profesional. Namun, ada beberapa gap penelitian yang belum banyak dibahas, yaitu bagaimana pengaruh media sosial secara langsung dapat menciptakan konfrontasi dalam kehidupan nyata dan menyebabkan konflik interpersonal yang mendalam. Film Budi Pekerti menjadi refleksi unik dari gap ini, di mana ia menyajikan gambaran konflik moral yang dihadapi oleh karakter-karakternya ketika nilai-nilai pribadi mereka berhadapan dengan opini publik yang tersebar melalui media sosial (Riandi & Pangerang, 2023).

Melihat adanya gap penelitian ini, penelitian ini menawarkan solusi dengan mengeksplorasi peran film sebagai media edukatif yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengaruh media sosial. Budi Pekerti menggunakan narasi yang kuat untuk menyampaikan pesan moral terkait pentingnya menjaga nilai-nilai etika dan budi pekerti dalam era digital. Dengan mempelajari representasi konflik sosial dan moral yang ada dalam film ini, diharapkan dapat ditemukan pemahaman lebih mendalam mengenai bagaimana media sosial dapat memengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat. Selain itu, penelitian ini juga berupaya untuk mendorong masyarakat agar lebih kritis dalam menggunakan media sosial dan mempertahankan nilai-nilai positif di tengah arus informasi yang cepat dan tidak selalu akurat (Fathurrozak, 2023).

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan utama, yaitu: (1) mengidentifikasi tema utama dalam film Budi Pekerti yang terkait dengan dampak media sosial terhadap kehidupan sosial dan nilai budi pekerti; (2) menganalisis karakterisasi dalam film yang menggambarkan konflik moral sebagai akibat dari penggunaan media sosial; dan (3) menelaah pesan moral yang disampaikan oleh film ini serta relevansinya dalam menjaga nilai-nilai etika dan moral dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengeksplorasi ketiga tujuan ini, diharapkan penelitian ini dapat memperkaya wawasan mengenai dampak media sosial terhadap perilaku sosial dan memberikan panduan bagi masyarakat dalam menghadapi dinamika sosial di era digital.

Manfaat dari penelitian ini tidak hanya terbatas pada aspek akademis, tetapi juga memiliki implikasi yang signifikan bagi masyarakat luas. Secara akademis, penelitian ini berkontribusi dalam pengembangan literatur mengenai pengaruh media sosial terhadap nilai-nilai sosial dan budi pekerti. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya mempertahankan nilai-nilai moral di tengah tekanan sosial yang semakin kuat akibat pengaruh media sosial. Film seperti Budi Pekerti dapat menjadi contoh bagaimana media visual dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan moral yang relevan dan mendidik. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para pembuat film dan content creator untuk terus memproduksi karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki nilai edukatif dan memberikan dampak positif bagi penonton.

Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam bagaimana media seperti film dapat memainkan peran penting dalam menyampaikan pesan moral dan membangun kesadaran masyarakat. Budi Pekerti menjadi contoh yang tepat untuk memahami bagaimana nilai-nilai sosial dapat diuji di tengah kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat. Dalam konteks ini, film tersebut berfungsi sebagai cermin bagi masyarakat, mengingatkan bahwa etika dan budi pekerti tetap penting dijaga meskipun berada dalam lingkungan digital yang sering kali anonim dan kurang memperhatikan norma-norma sosial. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat ditemukan pemahaman yang lebih baik mengenai hubungan antara media sosial, nilai moral, dan perilaku sosial, yang dapat dijadikan panduan bagi masyarakat dalam membangun interaksi sosial yang positif dan bermakna.

 

METODE PENULISAN 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun