Mohon tunggu...
Nadiah
Nadiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurnalistik - UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Ruang berekspresi untuk menyuarakan kebebasan dan keadilan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Eksistensi Pasar Buku Kwitang Hadapi Era Digital

22 Juli 2024   14:00 Diperbarui: 22 Juli 2024   16:10 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi salah satu kios di Pasar Buku Kwitang, Jakarta Pusat, Minggu (7/7/20). Pedagang bertahan melawan arus zaman. Foto : Nadiah

Lebih lanjut, Fadhlan Amri berharap khususnya generasi muda dapat memberikan keseimbangan antara baca buku fisik dan e-book, sehingga buku-buku baru ataupun bekas tidak semakin menumpuk. Buku bekas itu juga bisa kita daur ulang sehingga dapat mengasah kemampuan kreativitas," pungkasnya.

Sejarah toko buku yang cukup terkenal menjadi tempat legendaris untuk bernostalgia dengan era kejayaan buku yang pernah menjadi salah satu latar film "Ada Apa Dengan Cinta?" yang dirilis pada 2002 lalu. Menghargai sebuah tempat yang mempunyai banyak kenangan, tidak ada salahnya. Namun, perkembangan teknologi yang hampir tak terbendung terasa pada pedagang di Pasar Buku Kwitang yang kian sepi. Kini, pedagang memutar otak agar usahanya tetap bertahan tak tergantikan zaman.

Penulis: Nadiah 11230511000022, Mahasiswi semester 2 Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun