Mohon tunggu...
Nadia Fauziah
Nadia Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Don't spend another day doing the same thing! Improve, Nice, Fearless, Joyful 💜

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Where I Was Used to Be? I Miss Her

20 Maret 2024   22:00 Diperbarui: 20 Maret 2024   22:46 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Waktu terus berlalu hingga mengentarkasn saya bisa duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Ini adalah masa di mana saya ingin mengulangnya lagi. Bukan karena saya menyukai masa-masa ini tapi karena pada masa-masa ini saya mulai kehilangan diri saya yang sudah saya bangun ketika saya kecil. 

Mungkin ini semua diawali saat pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia yang mengharuskan seluruh kegiatan di luar berhenti dan di minimalisir sekecil mungkin yang di mana kegiatan belajar-mengajar di sekolah ikut terseret dan pada akhirnya dilakukan secara online. Kegiatan belajar-mengajar seperti ini benar-benar tidak kondusif sehingga apa yang saya pertahankan dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama hancur dan membuat bsaya kehilangan motivasi belajar. Mungkin karena diam selama 2 tahun hanya mengurung diri membuat saya lupa cara berinteraksi dan bersosialisai. Kejadian itu membuat saya pasif, tidak memiliki motivasi dan kehilangan diri saya sendiri.

Where I was used to be?

Now ...

Allah mengizinkan saya berkesempatan untuk dapat merasakan bangku kuliah. Tapi perjalanan yang saya lewati hingga pada akhirnya berada di titik ini tidaklah instan dan mudah. Saya lagi-lagi harus menghadapi beberapa kegagalan dan kekecewaan. Saya tidak berkesempatan untuk dapat merasakan bangku kuliah dan jurusan impian saya. 

Lagi-lagi saya kecewa dengan diri saya sendiri, mengapa saya tidak sungguh-sungguh dalam memperjuangkan sesuatu? Dan pada akhirnya hasillah yang kembali menyadarkan saya bahwa saya belum layak mendapatkan apa yang saya inginkan. Kita selalu merencanakan apa yang ingin kita capai, tapi Allah telah menyusun rencana dan lebih tau apa yang hamba-Nya butuhkan. 

Mencoba mengikhlaskan apa yang sudah diperjuangkan namun tidak dapat dimiliki adalah hal yang sangat sulit. Namanya juga berjuang pasti ada jatuh-bangunnya, pasti ada suka-dukanya, pasti ada kecewa-bangganya, dan yang terpenting ada hikmah yang bisa dipetik untuk dijadikan pelajaran bagi kedepannya.

Nangis banget kalo diinget-inget lagi ...

Saat ini saya merupakan mahasiswa semester 4 di jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di salah satu universitas swasta unggul di Bandung. Sulit rasanya merelakan kampus dan jurusan impian, namun apa gunanya jika hanya bersedih dan mengeluh? Itu hanya akan menyiksa dan membunuh motivasi-motivasi yang masih ada di dalam diri kita sendiri. Disetiap hari mencoba untuk mengikhlaslkan dan menjalani hari demi hari sebaik mungkin dan berusaha untuk menerima keadaan. Alhamdulilla, saya masih diberi kesempatan untuk bisa merasakan bangku kuliah.

Hari demi hari terlewati yang pada akhirnya tidak seberat di awal. Bangun dari keterpurukan, membangun motivasi yang terkubur, menjadi peribadi yang lebih baik adalah bentuk dari menghargai dan menyayangi diri sendiri. Saya harap rasa rindu saya tehadap diri saya yang dulu dapat terobati dan saya juga berharap saya sedang berada di jalan yang benar untuk bisa mememukan dan menjemmput kembali diri saya yang hilang.

I miss her ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun